Ternyata Alergi Bermanfaat Bagi Kesehatan

Info Sehat / 1 May 2012

Kalangan Sendiri

Ternyata Alergi Bermanfaat Bagi Kesehatan

daniel.tanamal Official Writer
5210

Sejak lama dalam dunia medis, kasus alergi didiagnosa dapat menggangu hingga menyebabkan kematian. Namun pada sebuah penelitian yang dimuat jurnal Nature, alergi malah dimaksudkan untuk menghilangkan zat berbahaya dari tubuh.

Hal ini diungkapkan Ruslan Medzhitov, profesor immunobiology di Yale School of Medicine. "Ada beberapa jenis alergi yang bermaksud menjalankan tugas penting yang bermanfaat bagi tubuh. Namun jika mekanisme ini menjadi tidak terkontrol, maka dapat menyebabkan masalah," kata Medzhitov.

Alergi yang bermanfaat itu disebutkan terjadi pada beberapa kondisi seperti alergi musiman terhadap pohon atau serbuk sari, gejala yang umum terjadi biasanya pilek, mata berair dan banyak memproduksi lendir dalam sistem pernapasan. Semua ini memiliki efek yang sama, yaitu mencoba mengusir sesuatu dari tubuh yang tidak diinginkan.

Produksi lendir pada orang yang terserang alergi meningkatkan perlindungan dari polutan di udara karena menyebabkan tubuh lebih sedikit menghirup polutan. Jika polutan bersifat karsinogenik, orang yang mengalami alergi akan lebih terlindungi terhadap beberapa jenis kanker dari waktu ke waktu. Tubuh akan bereaksi menghindari lingkungan berbahaya sehingga dapat terhindar dari risiko.

Sebuah penelitian tahun 2011 menunjukkan bahwa alergi dapat mencegah glioma, bentuk paling umum dari tumor otak. Namun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mendukung kesimpulan ini. "Kami percaya bahwa alergi berkembang untuk mengetahui adanya zat berbahaya di lingkungan. Setelah terpapar pemicu alergi pertama kali, sistem kekebalan akan mengingat pemicu alergi dan paparan berikutnya akan merangsang respon yang membantu meminimalkan efek yang berpotensi bahaya," kata Medzhitov.

Menurut Medzhitov, beberapa orang memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mendetoksifikasi zat-zat dibandingkan orang lain. Dan orang-orang yang kurang memiliki mekanisme detoksifikasi ini mengalami alergi bukan untuk sistem pertahanan diri.

Sumber : CNN/detikhealth
Halaman :
1

Ikuti Kami