Radang usus buntu biasanya terjadi karena penyumbatan sisa makanan atau kotoran yang mengeras sehingga terjebak di dalam usus dan membuat infeksi. Namun, baru-baru ini diadakan studi dan ditemukan bahwa tingkatnya polusi juga mempengaruhi usus buntu seseorang.
Menurut tim peneliti University of Calgary, Kanada, resiko menderita usus buntu meningkat 22 persen jika saat ozon di sekitarnya naik sebesar 16ppb (part-per-billion) selama seminggu. Jika 0 ppb menunjukkan kualitas udara yang baik, maka 300 ppb memperlihatkan udara yang tidak menyehatkan.
Hasil ini ditemukan setelah melakukan penelitian terhadap 35.000 partisipan yang pernah diopname akibat radang usus buntu dan tinggal di tempat yang berbeda-beda. Meski begitu, peneliti mengaku tak dapat menjelaskan bagaimana polusi udara dapat meningkatkan resiko radang usus buntu. Mereka menduga paparan polusi udara dapat meningkatkan peradangan usus buntu pada orang-orang yang mungkin sudah mulai mengidapnya.
Seperti kita ketahui bahwa polusi udara di kota-kota besar Indonesia cukup tinggi. Hal ini kebanyakan disebabkan sisa pembakaran kendaraan dan juga asap rokok. Polusi udara juga ditengarai dapat meningkatkan resiko penyakit lainnya.
Baca juga :
Air Putih, Bantu Sistem Pencernaan Atau Tidak?
Ini Petunjuk Anggaran Untuk Oleh-Oleh
Street Society, Aksi Balapan Ala Indonesia
Apakah Dia Tipe Pengatur? Ini Cirinya
Sumber : detik.com by lois ho/jawaban.com