Beberapa waktu terakhir ini, kacang kedelai menjadi buah bibir masyarakat Indonesia karena mengalami kenaikan harga dan membuat para produsen tempe dan tahu mogok produksi. Akibatnya, makanan yang murah meriah itu pun menghilang dari pasaran, dan masyarakat kehilangan salah satu makanan sumber protein.
Konsumsi kedelai oleh manusia diperkirakan sudah sejak 5000 tahun lalu, terutama oleh masyarakat Asia Timur seperti China, Korea dan Jepang. Untuk makanan menggunakan bahan kedelai, Indonesiadikenal dengan makanan khas-nya, yaitu tempe. Di luar negeri, tempe dijual dalam bentuk makanan beku.
Lalu apa keistimewaan dari kedelai sehingga menjadi makanan favorit sejak ribuan tahun dalam berbagai jenis dan rasa?
Kedelai dianggap salah satu sumber protein yang lengkap dan juga mengandung asam amino yang dibutuhkan tubuh, karena tubuh manusia tidak bisa secara alami memproduksi asam amino. Namun yang harus digaris bawahi, untuk mengkonsumsi kedelai harus dimasak terlebih dahulu dengan suhu tinggi. Kedelai mentah beracun baik bagi manusia maupun hewan. Salah satu keistimewaan kedelai adalah protein dan kandungan gizinya dapat bertahan walau melalui proses dengan suhu tinggi.
Selain itu, kedelai juga bebas kolesterol sehingga baik untuk jantung dan pembuluh darah. Juga kandungan kalsium kedelai dapat menggantikan kalsium dari susu hewan seperti susu sapi.
Dalam setiap 100 gram kedelai terdapat kandungan vitamin C , thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niacin (vitamin B3), vitamin B5, vitamin B6, folid acid, vitamin B12, vitamin A, dan vitamin E.
Kedelai dipercaya memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, berbagai penelitian terus dilakukan untuk mengungkapnya. Beberapa dampak kedelai bagai kesehatan diantaranya adalah : menurunkan resiko kanker, meningkatkan fungsi kognitif otak, menyehatkan jantung, dan menurunkan kolesterol. Walau demikian patut diperhatikan bagi penderita alergi, karena ada pula orang mengalami alergi kacang-kacangan diantaranya terhadap kacang kedelai. Selain itu beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kedelai dapat mempengaruhi tingkat hormon testoteron pada pria, karenanya diperkirakan dapat meningkatkan resiko kanker prostat pada pria.
Pada akhirnya, yang terpenting adalah perlunya kesadaran untuk mengkonsumsi makanan olahan dari kedelai secukupnya. Karena segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Tetaplah mengkonsumsi makanan yang bervariasi, dengan kandungan serat yang seimbang seperti makan sayur dan buah yang cukup dan juga minum air putih.
Baca juga artikel lainnya :
Harga Kedelai Naik, Produsen Tahu Tempe Mogok
Akibat 4 Komoditas Ini, SBY Marah
Tempe Makanan Super Lezat, Kaya Gizi dan Pas di Kantong
Kedelai Naik, Tempe dan Tahu Naik Rp.1.000
Amnesty International Beri Penghargaan Tertinggi Pada Malala Yousafzai
Sekarang, Superbook Tayang Pkl 06.30WIB di MNC TV
Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com | Puji astuti