Memiliki berat badan yang melebihi semestinya memang sangatlah menyiksa. Selain mengganggu sejumlah aktivitas, tubuh menjadi sangat rentan akan sejumlah penyakit. Oleh sebab itu, menjalani program diet adalah langkah tepat untuk mewujudkan berat badan yang ideal.
Namun harus diakui tidak semua pola diet baik untuk kesehatan. Ada beberapa yang dapat berakibat buruk jika kita lakukan.
Berikut 5 pola diet yang tidak disarankan untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari :
1. Diet selektif
Ini adalah jenis diet yang hanya memberikan lampu hijau kepada jenis makanan yang terbatas, serta sama sekali melarang satu kelompok makanan tertentu - biasanya jenis makanan berlemak dan bercita rasa manis.
David Katz, MD, penulis buku The Flavor Point Diet serta staf pengajar di Fakultas Kedokteran Harvard University, mengatakan jenis diet ini tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang. "Memang benar berat badan Anda bisa susut dengan hanya makan sup kubis. Tetapi, berapa lama Anda tahan hanya makan satu jenis makanan saja setiap hari? Cepat atau lambat, Anda akan bosan dan kembali mencari makanan favorit. Akibatnya, berat badan akan kembali melambung," ujar Katz.
2. Diet detoks
Sejumlah pakar kesehatan telah menyarankan untuk mewaspadai berbagai jenis diet detoks.
Menurut Pamela Peeke, MD, ketua koresponden di bidang medis untuk Discovery Health Channel, segala upaya membersihkan kotoran dari dalam tubuh sebenarnya tidak kita perlukan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan secara klinis. Sebab, tubuh sebenarnya telah dilengkapi dengan "perangkat pembersih" yang berperan menyingkirkan racun.
Jadi, tidak perlu lagi melakukan usaha pembersihan ekstra. Kalau diet mendatangkan hasil pada awalnya, bisa jadi karena Anda mengurangi porsi makanan berkalori tinggi dan menggantikannya dengan sayur serta buah-buahan.
3. Diet "ramuan ajaib"
Sampai dengan kini, tidak ada penelitian secara klinis yang bisa membuktikan bahwa dengan mengonsumsi “ramuan ajaib” seperti suplemen, teh hijau, atau cuka apel maka berat badan seseorang akan menyusut secara ideal.
"Hadapi sajalah, supaya bisa langsing, Anda memang mesti mengeluarkan keringat dengan berolahraga dan menahan diri untuk tidak makan berlebihan," ujar Dr. Peeke..
4. Puasa berdalih diet
Berpuasa pada dasarnya adalah tradisi spiritual dan budaya yang sudah dijalankan selama berabad-abad. Hanya saja, puasa dengan tujuan penurunan berat badan malah bisa berakibat kontraproduktif.
Saat mengonsumsi sedikit kalori, tubuh bakal berpikir bahwa Anda sedang lapar, sehingga menyesuaikan ritme metabolismenya. Sayangnya, pada saat Anda kembali makan secara normal, metabolisme tubuh tidak menyesuaikan diri lagi. Ditambah lagi berat badan yang turun ketika puasa adalah kombinasi dari lemak, cairan, dan otot. Tetapi, ketika berat badan naik lagi, itu biasanya disebabkan bertambahnya jumlah lemak.
5. Diet yang menyalahi aturan kesehatan
Mungkin Anda pernah mendengar atau membaca salah satu cara untuk diet adalah Anda tidak diperbolehkan minum air putih selama beberapa hari berturut-turut, atau konsumsi jeruk nipis untuk meluruhkan lemak. Menurut David Katz, MD, jika Anda sejak awal sudah menemukan kejanggalan dalam aturan mainnya, segeralah berpaling dan cari pola diet lain yang lebih masuk akal.
Untuk mengetahui diet yang baik untuk kesehatan maka cara paling tepat menemukannya adalah dengan berkonsultasi kepada pakar nutrisi atau dokter. Sebab, selain secara medis terpercaya, saran-saran yang mereka berikan tentunya akan menghindarkan Anda dari efek samping yang bisa saja membahayakan hidup Anda.
Baca juga :
Artis-artis yang Terinspirasi Diet Ala Deddy Corbuzier
Ratusan Anak Belajar Firman Tuhan Lewat Superbook
Thread Forum JC : Bakti Sosial (Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Tanah Merah - OBI
Above All, Album Gospel yang Dikemas Menarik Oleh Oslo Gospel Choir
Judika, Penyanyi Sukses yang Pernah Jadi Tukang Tambal Ban
Sumber : carapedia.com / bm