Matahari terbit seperti biasa, udara dingin masih menyambut pagi dengan sukacita hari ini, Sabtu 21 Mei 2011 hari dimana kiamat akan tiba menurut ramalan penyiar Family Radio Harold Camping. Belum pula tersiar kabar ada gempa bumi dahsyat yang menghujam S
Waktu dalam hidup itu harus dipakai sedemikian rupa sehingga setiap hari kita dapat mencapai sesuatu yang baik. Ada orang yang berdalih bahwa waktu yang ada ini tidaklah cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tetapi apakah benar 24 jam sehari adalah wakt
Nampaknya dampak yang diberikan ramalan Family Radio mengenai hari kiamat 21 Mei nanti mulai terasa. Namun bukan gejala alam ataupun tanda-tanda yang menunjukan kedatangan hari kiamat tersebut, namun kekhawatiran berlebih dari para pribadi-pribadi yang ti
Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada hari ini tentu dapat mengingatkan kembali akan perjuangan para tokoh nasional yang ingin merubah Indonesia dengan pendidikan sebagai instrumen utama perjuangan kala itu. Namun masihkah perjuangan ini menjadi eleme
Banyak cara menyebarkan keyakinan melalui medium dan metode yang umum dapat diterima oleh masyarakat banyak. Namun pasangan ini nampaknya termotivasi untuk menerobos batas kebiasaan tersebut walaupun terkesan ngawur. Mereka mengakui diri sebagai reinkarna
Family Radio semakin gencar untuk menyambut kedatangan hari kiamat yang mereka prediksi akan jatuh pada Sabtu 21 Mei lusa hari. Ribuan iklan billboard dan jutaan pamflet berikut kampanye rutin yang mereka lakukan terus mengundang perhatian publik internas
Banyak cara yang dilakukan para pasangan yang sedang melangsungkan acara pernikahannya agar dapat dikenang dan mempunyai nilai pernikahan yang mendalam. Dua pasangan di Cina ini mungkin mempunyai konsep pernikahan yang dapat dianggap ?menyeramkan? oleh ma
Entah apakah terkait dengan seruan Kardinal asal Prancis Albert Vanhoye untuk mendoakan Osama bin Laden, sebuah gereja Katolik di West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat merencanakan untuk menggelar doa bersama sekaligus memberi penghormatan terhadap ar
Peristiwa ini terjadi di kota Cirebon, ketika 6.000 jemaat akan mengadakan perayaan dan pengucapan syukur hari raya Paskah harus dibubarkan paksa oleh sekelompok orang yang menamakan diri Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (Gapas) Senin (16/5).
Pembubaran paksa yang dilakukan ormas Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat (GAPAS) terhadap jemaat Kristen yang akan melakukan perayaan dan pengucapan syukur Paskah di Cirebon, Jawa Barat pada Selasa lalu mengundang reaksi dari Setara Institute yang m
Article : 5877
