Memenangkan Krisis Dengan Respons yang Benar
Kalangan Sendiri

Memenangkan Krisis Dengan Respons yang Benar

Lori Official Writer
      86

Ayat Renungan: Ibrani 5: 7 - “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.”

 

Krisis menjadi sesuatu yang bisa kita alami kapanpun, dalam kondisi saat kita siap atau tidak siap. Situasi yang kita hadapi bisa menjadi semakin buruk atau semakin baik. Namun yang terpenting dari itu adalah kita bisa memilih respons kita.

Pilihan kita sangat menentukan kemana kita mengarahkan hidup kita; apakah itu akan membawa kita semakin dekat dengan Tuhan atau menjauhkan kita dari Dia karena rasa putus asa yang mendalam. Jadi, kita yang punya kuasa untuk menentukan pilihannya!

Jika kita bandingkan kisah di dalam Alkitab, atau bahkan kehidupan kita di zaman ini, tidak ada krisis yang sebanding dengan krisis yang dialami Yesus sebelum penyaliban di Taman Getsemani. Namun penulis kitab Ibrani menyampaikan bagaimana Yesus meresponi krisis tersebut. Katanya, “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” (Ibrani 5: 7)

Yesus sendiri meresponi krisis dengan doa. Dia berseru kepada Bapa yang sanggup memberikan kekuatan dan menyelamatkan-Nya dari maut.  Bagaimana dengan kita? Kita butuh Tuhan untuk mempersiapkan hati kita melalui krisis dan kita perlu mengambil langkah berani, dimulai dari:

Berdoa. Inilah yang dilakukan Yesus dan banyak tokoh Alkitab lain, seperti Daud, Nehemia dan Ayub. Mereka memilih untuk mengungkapkan krisis yang mereka alami dihadapan Tuhan.

Percaya kepada Tuhan. Potongan doa Yesus yang berkata, “Bukan kehendakku, tetapi kehendak jadilah.” (Lukas 22: 42) Adalah satu bukti penyerahan diri Yesus yang absolut kepada Bapa. Ia tahu bahwa kehendak Bapa harus terjadi melalui-Nya.

Naikkan pujian syukur. Di dalam 2 Tesalonika 5: 16-18, Paulus menyampaikan kalimat penguatan yang berkata, “Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal…” 

Tuhan mau kita bisa menang di dalam segala masa-masa krisis. Seperti Yesus sendiri yang telah melalui krisis yang membawa-Nya kepada kemenangan. Hari, mari memilih meresponi krisis dengan cara yang benar. 

 

Momen Refleksi:

Saat ini, apakah Anda sedang menghadapi situasi yang sulit? Sudahkah Anda membawanya dalam doa seperti Yesus? Mari berhenti sejenak, serahkan setiap pergumulan kepada Tuhan, percaya kepada rencana-Nya, dan naikkan ucapan syukur.

Ikuti Kami