5 Langkah Praktis untuk Belajar Mengampuni Menurut Alkitab
Sumber: Canva.com

Kata Alkitab / 5 November 2025

Kalangan Sendiri

5 Langkah Praktis untuk Belajar Mengampuni Menurut Alkitab

Aprita L Ekanaru Official Writer
944

Pengampunan adalah salah satu ajaran paling kuat dalam Kekristenan, namun sering juga menjadi yang paling sulit dijalani. Ketika disakiti, dikhianati, atau diperlakukan tidak adil, manusia cenderung ingin membalas atau setidaknya menyimpan luka. Namun Alkitab mengajarkan bahwa mengampuni bukan pilihan opsional, tetapi perintah bagi setiap orang percaya (Matius 6:14–15).

Dalam artikel ini, kita akan belajar 5 langkah praktis untuk mengampuni menurut Alkitab, agar hati kita dipulihkan dan hidup kita dipenuhi damai sejahtera Kristus.

1. Akui Rasa Sakit di Hadapan Tuhan

Banyak orang tidak bisa mengampuni karena mereka menyembunyikan lukanya. Namun Alkitab mengajarkan kita untuk jujur pada Tuhan.

“Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat; curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya.”Mazmur 62:8

Mengampuni tidak dimulai dengan pura-pura “tidak sakit hati”, tetapi dengan membawa rasa sakit itu kepada Tuhan. Boleh menangis, marah, kecewa tetapi arahkan semuanya dalam doa.

2. Ingat Bahwa Kita Sendiri Telah Diampuni

Alasan utama Alkitab menuntut kita mengampuni adalah karena kita sudah lebih dulu diampuni Kristus.

“...seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.” Kolose 3:13

“Bukankah engkau pun seharusnya mengasihani kawanmu seperti aku mengasihani engkau?”Matius 18:33

Ketika kita sadar betapa besar kesalahan kita di hadapan Tuhan,tetapi Dia tetap mengampuni, hati kita lebih mudah merendah dan melepaskan pengampunan kepada orang lain.

3. Berdoa untuk Orang yang Melukai Kita

Ini langkah yang paling sulit, tetapi paling berdampak. Yesus berkata:

“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”Matius 5:44

Mendoakan orang yang menyakiti kita bukan berarti menganggap mereka benar, tetapi melepaskan kendali emosional dan menyerahkannya kepada Tuhan.

4. Pilih Mengampuni Meski Perasaan Belum Siap

Pengampunan bukanlah perasaan yang tiba-tiba muncul, melainkan keputusan yang diulang setiap kali luka itu terasa.

“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.”Roma 12:21

Pengampunan adalah tindakan iman. Perasaan akan menyusul setelah keputusan itu diulang dan dikokohkan.

5. Jika Perlu, Pulihkan Hubungan Tapi dengan Hikmat

Tidak semua pengampunan berarti harus kembali dekat seperti dulu. Alkitab mengajarkan kasih, tetapi juga hikmat (Amsal 4:23).

Jika orang itu bertobat, komitmen hubungan bisa dipulihkan. Jika orang tetap toksik, kamu tetap mengampuni, tetapi boleh menjaga batasan.

Pengampunan = melepaskan dendam.

Rekonsiliasi = membangun kembali kepercayaan.

Keduanya tidak selalu berjalan bersamaan.

 

Mengampuni Membuat Kita Merdeka


Mengampuni bukan berarti melupakan luka, tapi melepaskan kuasa luka itu atas hidup kita. Ketika kita mengampuni, kita menyerahkan keadilan kepada Tuhan, membiarkan hati dipulihkan, dan berjalan dalam damai sejahtera.

“Di mana Roh Tuhan berada, di situ ada kemerdekaan.” 2 Korintus 3:17

 

BACA JUGA:

5 Tokoh Alkitab yang Memberikan Teladan Pengampunan

Mengapa Mengampuni Orang Lain Dimulai dari Menerima Pengampunan untuk Diri Sendiri?

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami