Acara Zoom Super5 United Prayer kembali menghadirkan momen rohani yang penuh makna dengan tema “Prayer for Unity: Bridging Cultures, Building Bonds”
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru dari Indonesia dan Kamboja yang bersatu dalam doa, refleksi, dan komitmen pelayanan.
Acara ini menjadi wadah untuk mempererat hubungan lintas budaya dan iman, serta memperkuat semangat pengabdian dalam dunia pendidikan dan pelayanan Kristen di Asia Tenggara.
Doa yang Menghadirkan Kedamaian
Suasana acara dibuka dengan penuh kekhidmatan oleh Ibu Maria Kaesmetan, Spiritual Leader CBN Indonesia, yang memimpin doa pembuka.
Dalam doanya, beliau menekankan pentingnya kesatuan hati dan semangat pengabdian di antara para guru yang terpanggil untuk melayani melalui pendidikan.
Setelah doa pembuka, para peserta mendapatkan berkat melalui sesi sharing dan refleksi yang dibawakan oleh:
Kedua pembicara menegaskan pentingnya doa adalah dua hal yang mampu menyatukan bangsa-bangsa dan melahirkan generasi pengajar yang berdampak.
Kesaksian Guru-Guru Kamboja, Dampak Nyata Program Super5
Momen paling mengharukan datang ketika beberapa guru dari Kamboja dan Indonesia membagikan kesaksian pribadi tentang bagaimana program Super5 telah membawa perubahan besar di gereja dan komunitas mereka.
Mereka menceritakan bagaimana materi Super5 membantu mereka memahami nilai-nilai spiritual dalam mengajar dan memperkuat iman jemaat di lingkungan pelayanan masing-masing.
Antusiasme dan sukacita terpancar dari setiap kesaksian, menunjukkan bahwa program Super5 merupakan sebuah kurikulum yang menyalakan kembali api panggilan untuk memuridkan anak-anak dan melayani dengan kasih.
BACA JUGA:
MoU PGPI Jawa Timur dengan CBN Indonesia Menjadi Langkah Baru Pemuridan Gereja
Dari Aceh hingga Papua: PAUD Super5 Terus Muridkan Anak Usia Dini Setiap Hari
Sumber : Jawaban.com