Seorang anak bernama Noverman Syahputra, atau akrab disapa Putra, baru berusia 10 tahun dan duduk di kelas 5 SD dan bergereja di BNKP Jemaat Laowi - Nias Selatan. Sejak kecil, Putra hidup hanya bersama ayahnya, karena sang mama telah lebih dulu berpulang.
Layaknya anak-anak seusianya, Putra masih belajar memahami arti kejujuran dan tanggung jawab. Putra juga pernah berbuat salah. Ia pernah mengambil uang bapaknya diam-diam dan tidak berani mengakuinya. Hatinya diliputi rasa takut, takut dimarahi, takut dipukul, dan takut membuat bapaknya kecewa.
BACA JUGA: Belajar Berani Seperti Daud, Anak Sekolah Minggu Ini Lawan Rasa Takutnya. Ini Kisahnya...
Selama berhari-hari Putra menyimpan rahasianya seorang diri sampai hari dimana ia menonton Layar Tancap Superbook yang diadakan pada 21 Juni lalu mengubahkan dirinya.
Di acara Layar Tancap Superbook, Putra menonton film animasi Alkitab Superbook berjudul 3 Pahlawan Pemberani. Dalam tayangan itu, Putra menyaksikan kisah Daniel, Mesakh, dan Abednego yang berani menolak perintah raja untuk menyembah berhala. Meski ancamannya adalah api yang membara, ketiganya tetap teguh beriman kepada Tuhan.
Putra begitu kagum dengan ketiga tokoh Alkitab itu. “Mereka tidak mau menyembah batu, mereka menyembah Yesus. Waktu mereka dibuang, mereka tidak terbakar karena mereka percaya Yesus,” ujarnya polos.
BACA JUGA: Biasanya Pura-pura Gak Denger Waktu Orangtua Suruh, Tapi Tuhan Ubahkan Anak Ini Sekarang
Sepulang dari Layar Tancap Superbook, Putra teringat kembali kesalahannya. Ia tergerak untuk melakukan hal yang benar. Seperti Daniel, Mesakh, dan Abednego yang berani menghadapi ancaman, Putra pun memberanikan diri mengaku kepada bapaknya tentang uang yang pernah ia ambil.
“Awalnya papa marahi aku, tapi dia bangga karena saya sudah jujur,” kisah Putra.
Hal ini pun diakui oleh guru sekolah minggu Putra, katanya, “Pas kemarin dia habis nonton layar tancap, Putra tulis di kertas kesaksiannya, ‘Dulu saya pernah mengambil uang bapanya.’ Setelah itu hatinya tergerak, dan dia bilang, ‘Ya, saya akan jujur sama bapak saya bahwa saya yang kemarin ambil uang itu.’”
Guru sekolah minggu pun mengunjungi rumah Putra dan mengkonfirmasi hal tersebut kepada bapak Putra, “Saat kami sharing, bapaknya sudah memaafkan dan memaklumi Putra. Dan Putra juga berjanji tidak akan mengulangi hal itu lagi.”
Bagi Putra, pengalaman ini bukan hanya soal kejujuran, tetapi juga tentang iman, seperti yang dialami oleh Daniel, Mesakh, dan Abednego.
BACA JUGA: Anak Ini Takut Berteman karena Beda Agama, Lihat Bagaimana Tuhan Mengubahkannya
Ia merasakan pertolongan Tuhan Yesus yang memberi keberanian untuk mengaku. “Tuhan Yesus penolong saya dan penyelamat saya,” ucapnya dengan yakin.
Kisah Putra menjadi pengingat bagi kita semua bahwa firman Tuhan yang ditaburkan, bahkan melalui sebuah tayangan animasi Alkitab, bisa mengubah hati anak-anak. Dari seorang anak yang takut mengaku, Putra kini belajar untuk berani jujur karena imannya kepada Yesus.
Masih banyak anak seperti Putra yang rindu mengenal Tuhan lebih dalam lewat kisah-kisah Alkitab. Anda bisa ambil bagian menghadirkan firman Tuhan kepada mereka.
Mari jadi sahabat bagi generasi ini dengan mendukung pelayanan Superbook melalui donasi Anda.
Sumber : Superbook Indonesia