Rakernas XIII PGLII Resmi Dibuka, Perkuat Peran Injili dalam Transformasi Moral Bangsa
Sumber: dok. Istimewa

News / 10 June 2025

Kalangan Sendiri

Rakernas XIII PGLII Resmi Dibuka, Perkuat Peran Injili dalam Transformasi Moral Bangsa

Claudia Jessica Official Writer
389

JAWABAN.COM – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII di Rizen Premier Hotel, Puncak, Cianjur, Jawa Barat.

Kegiatan yang berlangsung hingga 11 Juni 2025 ini dihadiri oleh jajaran Majelis Pertimbangan, Pengurus Pusat, dan Pengurus Wilayah PGLII se-Indonesia, dengan mengusung tema "Teguh Berpegang pada Alkitab dan Memberitakan Injil serta Berperan dalam Mengembangkan Kualitas Moral dan Peri Kemanusiaan Bangsa", berdasarkan ayat Roma 15:4, 1 Timotius 4:2, dan Amsal 14:34.

Dukungan Pemerintah untuk Peran Strategis PGLII

Direktur Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Pdt. Dr. Amsal Yowei, S.E., M.Pd.K., yang mewakili Dirjen Bimas Kristen, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PGLII.

"Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Kristen terus berkomitmen menjadi mitra kerja bagi gereja-gereja, termasuk PGLII, dalam mewujudkan kehidupan keagamaan yang rukun, berdampak, dan cinta kemanusiaan serta lingkungan," tegasnya.

Ia juga menambahkan, "Dengan semangat sola scriptura dan dedikasi pelayanan yang telah menjadi DNA PGLII, gereja-gereja dan lembaga-lembaga Injili dapat menjadi mitra strategis dalam membangun Indonesia yang rukun, adil, makmur, dan beradab."

Pembukaan Rakernas ditandai dengan pemukulan gong tiga kali oleh Pdt. Dr. Amsal Yowei, didampingi Ketua Umum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th., dan Ketua Majelis Pertimbangan, Pdt. Dr. Ronny Mandang, M.Th.

Penegasan Komitmen Kaum Injili pada Otoritas Alkitab

Dalam khotbah pembukaan, Pdt. Tommy Lengkong menekankan pentingnya Alkitab sebagai fondasi pelayanan.

"Sebagai kaum Injili, kita berpegang teguh pada prinsip bahwa Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam seluruh aspek kehidupan," tegasnya.

Ia mengutip Amsal 14:34"Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa. Takhta menjadi kokoh oleh kebenaran."

Sementara itu, Ketua II PGLII, Pdt. Anton Tarigan, yang menyampaikan arahan secara daring dari Seoul, Korea Selatan, menekankan pentingnya kolaborasi.

"Tidak ada satu pun lembaga yang dapat mengemban panggilan Injili secara utuh sendirian. Kolaborasi adalah keniscayaan," ujarnya.

Visi Strategis PGLII 2025–2029: Respons terhadap Tantangan Zaman

Prof. Dr. F. Irwan Widjaja, Ph.D., dalam pemaparannya menyoroti perlunya gereja merespons tantangan kontemporer.

"Misi gereja saat ini harus mencakup dua sisi yang saling menopang: misi reguler dengan strategi dan pengutusan, serta misi non-reguler yang melampaui batas ruang dan waktu," paparnya.

Ia juga mengingatkan, "Kepadatan gereja tidak selalu mencerminkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Kita harus jujur melihat kenyataan ini dan menyusun langkah strategis untuk menjawabnya."

Visi PGLII untuk lima tahun ke depan adalah "Terwujudnya persekutuan seluruh kaum Injili Indonesia yang tegak dalam kemurnian asas Injili untuk transformasi Injil dan peningkatan kualitas moral bangsa."

Konsolidasi Organisasi dan Penegasan AD/ART

Pada sesi pleno, Pdt. Tommy Lengkong menegaskan mekanisme hak suara dalam Munas XIII PGLII di Balikpapan (17–21 Maret 2025) telah sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Rakernas XIII PGLII diharapkan menjadi momentum konsolidasi bagi kaum Injili Indonesia untuk memperkuat peran gereja dalam pembangunan bangsa yang bermartabat dan berkeadaban.

Sumber : PGLII
Halaman :
1

Ikuti Kami