Pernikahan adalah ikatan suci yang dibangun atas dasar cinta dan komitmen. Namun, seiring waktu, banyak pasangan merasakan cinta mereka memudar. Apakah ini berarti pernikahan sudah gagal? Tidak selalu. Kehilangan rasa cinta bisa menjadi ujian yang justru menguatkan hubungan jika disikapi dengan benar.
1. Cinta Bukan Hanya Perasaan, Tapi Keputusan
Banyak orang mengira cinta adalah perasaan yang selalu membara. Padahal, Alkitab mengajarkan bahwa cinta adalah tindakan dan keputusan (1 Korintus 13:4-7). Ketika perasaan cinta berkurang, inilah saatnya memilih untuk tetap mengasihi pasangan dengan kesabaran, kebaikan, dan pengorbanan.
2. Kembali ke Fondasi Pernikahan
Pernikahan Kristen dibangun di atas komitmen kepada Tuhan dan janji pernikahan. Ketika cinta terasa hilang, ingatlah kembali mengapa kalian memutuskan menikah. Renungkan Mazmur 127:1, "Jika TUHAN tidak membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya." Mintalah Tuhan memulihkan hubungan kalian.
3. Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Seringkali, rasa cinta memudar karena kurangnya komunikasi. Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati, tanpa menyalahkan. Efesus 4:15 mengingatkan kita untuk "berkata benar dalam kasih." Ungkapkan perasaan, dengarkan pasangan, dan cari solusi bersama.
4. Ciptakan Kembali Keintiman
Keintiman tidak hanya fisik, tapi juga emosional dan spiritual. Lakukan kegiatan bersama seperti berdoa, membaca Alkitab, atau sekadar menghabiskan waktu berkualitas. Amsal 5:18-19 mengajak kita untuk "bersukaria dengan isteri masa mudamu." Temukan kembali kebahagiaan dalam hal-hal sederhana.
5. Jangan Biarkan Masalah Menumpuk
Konflik yang tidak diselesaikan bisa mematikan cinta. Matius 5:23-24 mengajarkan pentingnya berdamai sebelum masalah membesar. Jangan biarkan kesalahan kecil menumpuk hingga menjadi luka besar. Maafkan, berdamai, dan lanjutkan bersama.
6. Cari Bantuan Jika Diperlukan
Tidak ada salahnya meminta bantuan pasangan yang lebih berpengalaman, konselor pernikahan, atau hamba Tuhan. Pengkhotbah 4:9-12 mengingatkan bahwa "dua lebih baik dari pada satu." Dukungan dari orang lain bisa membantu memulihkan hubungan.
Kehilangan rasa cinta bukan akhir dari pernikahan, melainkan kesempatan untuk membangun cinta yang lebih dalam dan dewasa. Dengan Tuhan sebagai pusat, komitmen, dan usaha bersama, pernikahan bisa dipulihkan dan dikuatkan. Ingatlah: "Segala sesuatu aku dapat menanggungnya di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Filipi 4:13).
Mari terus berjuang untuk pernikahan yang berkenan kepada Tuhan!
Sumber : Jawaban.com