-
Share:
Perjalanan pelayanan Ps. Niko Njotorahardjo Sejak tahun 1985
Aprita L Ekanaru Official Writer
Pernahkah Anda mendengar lagu rohani yang tiba-tiba menyentuh hati, seolah Tuhan berbicara langsung melalui syairnya? Bagi banyak orang Kristen di Indonesia, pengalaman itu sering kali terhubung dengan karya Ps. Niko Njotorahardjo.
Lagu-lagunya seperti "Dalam Lembah Kelam" atau "Hadiratmu Membawa Kesembuhan" bukan sekadar musik, tetapi adalah doa, penghiburan, dan bahkan titik balik iman bagi ribuan jiwa.
Tapi tahukah Anda, di balik setiap melodi yang menggetarkan itu, ada perjalanan panjang seorang hamba Tuhan yang memulai pelayanannya dari posisi sederhana: sebagai pemimpin pujian di tahun 1985?
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Ps. Josia Abdisaputera dan Pelayanannya di Indonesia
Awal Pelayanan
Lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 20 Februari 1949, Niko Njotorahardjo tidak menyangka bahwa tangan yang awalnya memetik gitar untuk mengiringi ibadah akan menjadi salah satu suara rohani paling berpengaruh di Indonesia.
Di era 80-an, ketika musik gereja masih terkesan kaku, beliau membawa angin segar dengan merestorasi pujian penyembahan dengan gaya yang lebih dinamis dan penuh ungkapan hati.
Ini bukan sekadar perubahan musik, melainkan gerakan spiritual yang membuka ruang bagi umat untuk mengalami Tuhan lebih dalam.
Menggembalakan Jemaat & Gerakan Healing Movement
Tahun 1988 menjadi babak baru ketika Ps. Niko dipercaya memimpin GBI Bethany wilayah barat Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, GBI Gatot Subroto, Jakarta, berkembang pesat—dari ratusan menjadi ribuan jemaat, bahkan melahirkan ratusan cabang gereja hingga ke luar negeri.
Namun, yang membuat pelayanannya istimewa adalah Healing Movement Crusade—kebaktian kebangunan rohani yang menekankan mukjizat kesembuhan dan pemulihan. Ribuan orang memberi kesaksian tentang transformasi hidup mereka setelah mengikuti acara ini.
Suara yang Menjangkau Lewat Televisi & Lagu Rohani
Tidak berhenti di mimbar gereja, Ps. Niko menjangkau lebih banyak orang melalui:
Program televisi seperti "A Time for Healing" dan "Pemulihan bagi Anda", yang menjadi sarana pengajaran dan doa bagi mereka yang sakit atau terluka.
Lagu-lagu rohani yang abadi, seperti "Jadikanku Rumah Doa-Mu" dan "Aku Mengasihi Engkau Yesus", yang masih dinyanyikan di gereja-gereja hingga hari ini.
Karyanya bukan hanya menghibur, melainkan membangun iman generasi demi generasi.
BACA JUGA: Perjalanan Pelayanan Pendeta Daniel Pandji dan Warisan Pelayanannya bagi Indonesia
Legasi yang Terus Berdampak
Kini, sebagai Ketua Umum PPHTGD dan penasihat Church of God International, Ps. Niko tetap aktif menjadi bapa rohani bagi banyak pendeta dan pemimpin muda. Dedikasinya selama hampir 40 tahun pelayanan membuktikan satu hal: seorang yang setia dalam panggilan kecil bisa dipakai Tuhan untuk perubahan besar.
Bagaimana dengan Anda? Mungkin Anda bukan pendeta atau pencipta lagu, tetapi seperti Ps. Niko, setiap langkah ketaatan sekecil apa pun bisa menjadi awal dari kisah luar biasa. Jangan lupa untuk bagikan kisah inspiratif ini pada orang-orang disekitar Anda!
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.comHalaman :
1
