Banyak orang menganggap bahwa Passover adalah hari raya Yahudi, sedangkan Easter adalah hari raya umat Kristen.
Namun, jika kita membandingkan Passover yang biasa dikenal sebagai Paskah Yahudi, dengan Easter yang biasa dikenal sebagai Paskah melalui kacamata Alkitab, kita menemukan perbedaan besar.
Kebanyakan orang mengira perbedaan Passover dan Easter hanya terletak pada perbedaan siapa yang merayakannya. Bahwa Passover adalah perayaan Yahudi sedangkan Easter adalah perayaan umat Kristen.
Apakah jawaban sederhana ini benar?
Memang ada perbedaan besar antara Passover dan Easter, tetapi perbedaan antara Passover dan Easter tidak hanya terletak antara orang Yahudi dan umat Kristen.
Inilah 5 perbedaan utama antara Passover dan Easter:
1. Asal-usul Alkitabiah Passover vs. Tidak Ada Rujukan Alkitabiah untuk Easter
Asal-usul Passover dapat ditemukan dalam Keluaran 12.
Orang Israel diperbudak di Mesir di bawah kekuasaan Firaun yang menolak membebaskan mereka.
Karena ketegaran hatinya, Allah mengirimkan serangkaian tulah ke Mesir, dengan tulah ke-10 yang mendatangkan kematian semua anak sulung manusia dan hewan menjadikannya sebagai yang terakhir.
Allah berjanji akan melewati rumah-rumah yang ditandai dengan darah domba pada pintunya (Keluaran 12:12-13).
Peristiwa ini disebut Passover dan harus diperingati oleh bangsa Israel sebagai tanda pembebasan mereka dari perbudakan (Keluaran 12:14; Imamat 23:4-5).
Lalu bagaimana dengan Easter?
Dalam Alkitab, tidak ada perintah untuk merayakan Easter. Kata Easter memang muncul dalam Kisah Para Rasul 12:4 dalam versi King James Version (1611), tetapi para ahli sepakat bahwa itu adalah kesalahan terjemahan.
Sebagian besar terjemahan modern menggantinya dengan kata Passover.
Alkitab menyebutkan Passover lebih dari 70 kali dalam Perjanjian Lama dan Baru, tetapi tidak ada referensi yang sah tentang Easter.
2. Passover Diperintahkan Allah vs. Easter Dibentuk oleh Tradisi Manusia
Salah satu perbedaan utama antara Passover dan Easter adalah bahwa Allah secara langsung memerintahkan umat-Nya untuk merayakan Passover.
Sebaliknya, Allah tidak pernah memerintahkan perayaan Easter untuk mengenang kebangkitan Yesus.
Lalu siapa yang menetapkan Easter?
Secara historis, Gereja Katolik menetapkan perayaan Easter dalam Konsili Nicea pada tahun 325 Masehi.
Para pemimpin gereja tidak mendasarkan keputusan ini pada otoritas Kitab Suci, tetapi pada keputusan mereka sendiri.
3. Passover Memiliki Tanggal Tetap vs. Easter Berubah-ubah
Allah menetapkan Passover untuk dirayakan setiap tahun pada tanggal 14 Nisan dalam kalender Ibrani (Ulangan 16:1; Imamat 23:5).
Namun, Gereja Katolik mengubah perayaan ini dan menentang mereka yang masih merayakan Passover, menyebut mereka sebagai Quartodeciman yang memiliki arti "pengikut tanggal 14" dan Judaizer.
Sebagai gantinya, pada tahun 325 M, Konsili Nicea menetapkan bahwa Easter harus dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah titik balik musim semi.
Dengan demikian, Easter memiliki tanggal yang berubah-ubah setiap tahun.
Bahkan hingga saat ini, Easter dirayakan pada tanggal yang berbeda di Gereja Barat (menggunakan kalender Gregorian) dan Gereja Timur (menggunakan kalender Julian).
4. Passover Mengenang Kematian Yesus vs. Easter Merayakan Kebangkitan-Nya
Yesus Kristus disebut sebagai Anak Domba Paskah yang dikorbankan agar manusia bisa dibebaskan dari hukuman dosa (Yohanes 1:29).
Perayaan Passover dalam Keluaran 12 menunjuk kepada pengorbanan Yesus yang terjadi 1.500 tahun kemudian.
Seperti orang Israel yang diselamatkan oleh darah domba, kita diselamatkan dari kematian kekal melalui darah Yesus.
Pada Perjamuan Terakhir, Yesus menetapkan roti tidak beragi dan anggur sebagai simbol baru yang melambangkan tubuh dan darah-Nya.
Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk "Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" (Lukas 22:19). Rasul Paulus juga menekankan bahwa Passover harus dirayakan pada malam yang sama saat Yesus dikhianati (1 Korintus 11:23).
Bagaimana dengan Easter?
Meskipun kebangkitan Yesus sangat penting, tidak ada perintah dalam Alkitab untuk merayakannya sebagai hari raya tahunan. Tidak ada catatan bahwa para rasul atau gereja mula-mula merayakannya.
5. Simbol Passover vs. Simbol Easter
Simbol dalam Passover penuh dengan makna rohani.
Di sisi lain, simbol Easter seperti telur dan kelinci memiliki akar dalam kepercayaan pagan kuno.
Itulah 5 perbedaan utama antara Passover (Paskah Yahudi) dan Easter (Paskah Kristen).
Sumber : lifehopeandtruth