Pernah dengar istilah 'Selain donatur dilarang ngatur'?
Ungkapan ini ramai diperbincangkan, terutama di dunia bisnis dan organisasi. Tapi, bagaimana jika prinsip ini 'nyasar' ke dalam pernikahan Kristen? Apakah suami-istri boleh saling 'ngatur' berdasarkan siapa yang lebih banyak memberi? Atau justru Alkitab punya pandangan yang sama sekali berbeda?"
Beda Konsep, Beda Prinsip
Dalam dunia sosial, "selain donatur dilarang ngatur" sering dianggap sebagai etika dasar orang yang tidak memberi bantuan finansial tidak seharusnya memaksakan kehendaknya pada penerima. Namun, dalam pernikahan Kristen, logika ini tidak berlaku. Mengapa?
1. Pernikahan Bukan Transaksi
Pernikahan Kristen bukanlah hubungan donor dan penerima, melainkan perjanjian suci di hadapan Tuhan (Maleakhi 2:14). Suami dan istri dipanggil untuk saling melayani, bukan mengukur kontribusi materi atau jasa.
2. Kepemimpinan dalam Kasih
Alkitab jelas menyatakan bahwa suami adalah kepala istri (Efesus 5:23), tetapi kepemimpinan ini bukan soal kekuasaan, melainkan tanggung jawab untuk mengasihi seperti Kristus mengasihi jemaat. Istri pun dipanggil untuk tunduk dalam kasih (Efesus 5:22), bukan karena takut, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
Sumber : Jawaban.com