Dari Superbook, Vano Belajar Jadi Anak yang Bijak dalam Bergaul
Sumber: Jawaban.com

Family / 14 March 2025

Kalangan Sendiri

Dari Superbook, Vano Belajar Jadi Anak yang Bijak dalam Bergaul

Lori Official Writer
2109

Vano, terbilang anak yang unik. Ia mudah bergaul dan bersahabat dengan siapa saja, tanpa memandang apakah mereka baik atau buruk. Namun, keramahan Vano seringkali membuat orang tuanya kuatir kalau-kalau anak semata wayang mereka itu terpengaruh hal negatif, seperti bicara kotor dan tidak bisa diatur.

Syukurlah, sejak Vano terlibat dalam sekolah minggu Superbook dan Sanggar Belajar School of Life di gerejanya, mama Vano bisa sedikit bernafas lega. Melalui pemuridan ini, Vano bisa belajar banyak hal, mulai dari bimbingan akademik, seni hingga pembentukan karakter. Dukungan dan nasehat dari tutor School of Life juga membantu Vano menjadi anak yang lebih baik. 

 

Baca Juga: Iman dan Doa Prilli Kecil yang Berhasil Mengubah Keluarganya

 

Suatu kali di School of Life, Vano ikut dalam sesi kelas karakter dan belajar dari kurikulum Superbook Musim 3 berjudul “Sadrach, Messach, Abednego: Tiga Pahlawan Pemberani”. Melalui pelajaran ini, Vano melihat bagaimana ketiga anak muda tersebut kokoh dalam iman sekalipun mereka disuruh menyembah raja. Melalui pelajaran inilah dia diberikan pemahaman untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk. 

“Karena mereka percaya Tuhan, jadi waktu mereka disuruh menyembah raja, Sadrach, Messach dan Abednego gak mau menyembah raja,” jelas Vano membagikan apa yang ia pelajari.

Puji Tuhan! Pelajaran karakter yang Vano dapatkan telah membentuknya menjadi anak yang lebih bijak dalam bergaul. Bahkan sekali-kali ia terdorong untuk menasehati teman-temannya jika melakukan hal yang tidak baik. “Sekarang, aku bisa membedakan teman yang baik atau yang buruk. Sebelumnya kan semua yang nakal aku temenin. Kalau diajak teman-teman lakuin hal gak baik juga, Vano gak mau. Dan kadang juga aku nasehati mereka,” ungkapnya.

 

Baca Juga: Tuhan Membawa Yera Pada Kedamaian Sejati

 

Perubahan Vano bukan saja terlihat melalui pergaulannya, tetapi juga berdampak saat dia ada di rumah. Demikian cerita dari sang mama, “Dulu, kalau di rumah Vano itu suka main HP. Sekarang setiap jam 8 malam HPnya sudah diminta papanya itu sampai pagi. Dia mau taat karena kami buat perjanjian. Terus anaknya juga sudah lebih bertanggung jawab untuk urusannya sendiri, seperti menyediakan baju, sepatu dan perlengkapan sekolah sendiri."

Perubahan Vano tidak terjadi tanpa proses. Melalui program pemuridan anak CBN yang terus Anda dukung, Tuhan bekerja dalam hidup Vano dan mengubahnya selamanya.

Namun, masih banyak anak yang menanti transformasi serupa. Kami butuh Anda! Maukah Anda terlibat dalam misi ini? Dukung Kami Sekarang

Halaman :
1

Ikuti Kami