Perhatikan! 5 Olahraga Ini Bisa Menyebabkan Kematian Jika Tidak Dilakukan dengan Benar
Sumber: Getty Images | WUT789

Health / 12 March 2025

Kalangan Sendiri

Perhatikan! 5 Olahraga Ini Bisa Menyebabkan Kematian Jika Tidak Dilakukan dengan Benar

Claudia Jessica Official Writer
441

Ketika kita memutuskan untuk berolahraga, tentu kita berharap untuk mendapatkan tubuh menjadi lebih sehat dan bugar, kan?

Dari sekadar jogging santai di pagi hari, olahraga yang lebih intens seperti badminton maupun hingga olahraga yang lebih ekstrem, semuanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh.

Namun, di balik manfaatnya, beberapa jenis olahraga ternyata bisa berbahaya, bahkan berisiko menyebabkan kematian jika tidak dilakukan dengan benar.

Apa saja olahraga yang bisa berisiko fatal jika tidak dilakukan dengan benar?

 

BACA JUGA: Kurang Olahraga Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Fisikmu! Kenali 8 Tandanya Berikut

 

1. Base Jumping

Base jumping adalah salah satu olahraga ekstrem yang paling berbahaya di dunia. Olahraga ini dilakukan dengan cara melompat dari tempat tinggi seperti gedung, antena, jembatan, atau tebing dengan menggunakan parasut untuk mendarat.

Tingkat risiko olahraga ini sangat tinggi, dengan rasio kematian mencapai 43,17 per 100.000 populasi. Artinya, sekitar 1 dari 2.317 orang yang melakukan base jumping mengalami kecelakaan fatal.

Penyebab utamanya bisa karena kesalahan teknis saat membuka parasut, angin yang tidak terduga, atau perhitungan yang meleset saat melompat.

Base jumping hanya boleh dilakukan oleh atlet profesional yang sudah terlatih. Selain itu, penggunaan peralatan berkualitas tinggi dan pemilihan lokasi yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko kecelakaan.

2. Renang

Siapa sangka renang masuk dalam daftar olahraga paling berbahaya? Meski menyehatkan, renang bisa berisiko jika dilakukan di perairan terbuka atau jarak jauh.

Risiko terbesar adalah tenggelam akibat kelelahan, kram otot, atau terseret arus yang kuat di laut. Data menunjukkan rasio kematian dalam olahraga renang sekitar 1,77 per 100.000 orang.

Supaya tetap aman saat berenang, pastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sebelum berenang. Jangan berenang sendirian, terutama di perairan terbuka. Jika belum terlalu mahir, gunakan pelampung atau tetap berada di area yang dangkal.

 

BACA JUGA: Dukung Program Gerakan Indonesia Bugar, Prabowo Setuju Tambah Jam Olahraga di Sekolah

 

3. Bersepeda

Bersepeda menjadi olahraga yang digemari banyak orang, tapi ternyata memiliki angka kecelakaan yang cukup tinggi. Risiko meningkat terutama bagi mereka yang melakukan balap sepeda atau bersepeda di jalan raya yang ramai kendaraan.

Bahkan, kemungkinan seseorang mengalami kecelakaan fatal saat bersepeda 17 kali lebih besar dibanding saat mengendarai mobil. Rasio kematian akibat kecelakaan bersepeda adalah 1,08 per 100.000 populasi.

Agar bersepeda lebih aman, sebaiknya gunakan helm dan pelindung tubuh saat bersepeda.

Patuhi aturan lalu lintas, hindari bersepeda di jalan yang ramai kendaraan, dan pastikan sepeda dalam kondisi baik sebelum digunakan.

4. Lari

Lari sering dianggap sebagai olahraga paling sederhana karena hanya membutuhkan sepatu dan niat. Namun, banyak pelari yang mengalami kecelakaan, terutama saat berlari di jalur yang tidak aman, seperti di pinggir jalan raya.

Dari 100.000 populasi, terdapat 1,03 kemungkinan kematian akibat kecelakaan saat berlari, baik karena tertabrak kendaraan maupun mengalami serangan jantung akibat kelelahan ekstrem.

Supaya lebih aman, sebaiknya pilih rute yang aman untuk berlari, seperti taman atau jalur khusus pejalan kaki.

 

BACA JUGA: Memasuki Usia 30-an, Lakukan 7 Olahraga Sederhana Ini Biar Tetap Sehat

 

Jika harus berlari di malam hari, gunakan pakaian dengan reflektor agar mudah terlihat oleh pengendara. Jangan memaksakan diri jika tubuh sudah mulai terasa lelah.

5. Badminton

Meskipun terlihat aman, badminton juga bisa menjadi olahraga yang berisiko fatal, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi jantung yang tidak terdiagnosis. Aktivitas fisik yang intens bisa memicu serangan jantung mendadak.

Kasus ini pernah terjadi pada Zhang Zhijie, atlet muda asal China yang mengalami henti jantung saat bertanding di Badminton Asia Junior Championship 2024 di Yogyakarta.

Selain itu, dehidrasi dan kelelahan ekstrim saat bermain dalam cuaca panas juga bisa memicu heatstroke yang berbahaya.

Selalu lakukan pemanasan sebelum bermain untuk mengurangi risiko serangan jantung serta jaga asupan cairan agar tubuh tidak mengalami dehidrasi, dan jangan memaksakan diri saat merasa tidak enak badan.

 

BACA JUGA: 5 Olahraga Sederhana yang Membantu Anda Mengecilkan Perut Buncit

 

Olahraga tetap bisa menjadi aktivitas yang menyehatkan, asal dilakukan dengan cara yang benar dan aman.

Pahami batas fisik sendiri dan kenali risiko dari setiap jenis olahraga. Ingat, jangan memaksakan diri jika tubuh sudah memberi tanda kelelahan.

 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami