Korupsi masih menjadi momok besar di Indonesia. Setiap tahun, kasus-kasus baru muncul dengan jumlah kerugian negara yang semakin fantastis.
Beberapa waktu terakhir, publik dikejutkan dengan beberapa skandal besar yang menunjukkan betapa korupsi telah merajalela di berbagai sektor.
Salah satunya adalah kasus korupsi di Pertamina Patra Niaga, yang berpotensi merugikan negara hingga Rp 968,5 triliun dalam periode 2018-2023.
Skandal ini melibatkan manipulasi dalam distribusi BBM, di mana konsumen tanpa sadar membeli bahan bakar dengan kualitas “oplosan”, sementara keuntungan ilegal masuk ke kantong para pelaku.
Di sektor pertambangan, PT Timah mengalami kasus korupsi yang mengakibatkan kerugian Rp 300 triliun.
Kasus ini melibatkan pengelolaan ilegal atas komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan, yang tidak hanya merugikan ekonomi negara tetapi juga menyebabkan kerusakan lingkungan yang masif.
Tak hanya itu, publik juga dikejutkan dengan skandal emas batangan Antam palsu, di mana sebanyak 109 ton emas diproduksi secara ilegal dengan menggunakan logo PT Antam.
BACA JUGA: 7 Dampak Korupsi Bagi Diri Sendiri, Jadi Untung atau Malah Rugi?
Para pelaku yang merupakan mantan General Manager PT Antam memalsukan emas dan menjualnya bersama emas asli, sehingga menipu banyak konsumen.
Melihat besarnya dampak dari korupsi ini, kita mungkin berpikir bahwa praktik ini hanya ada di era modern. Namun, ternyata kasus korupsi sudah ada sejak zaman Alkitab!
Bahkan, beberapa tokoh Alkitab melakukan penyalahgunaan wewenang dan ketidakjujuran demi keuntungan pribadi. Bagaimana hukuman yang mereka terima?
1. Hofni dan Pinehas – Korupsi dalam Ibadah (1 Samuel 2:12-17, 22-25; 1 Samuel 4:11)
Hofni dan Pinehas adalah anak-anak dari Imam Eli, pemimpin rohani Israel pada masanya. Sebagai imam di Kemah Pertemuan, mereka seharusnya memimpin umat dalam ibadah dengan integritas.
Namun, mereka justru menyalahgunakan jabatan dengan mengambil bagian terbaik dari persembahan korban untuk diri mereka sendiri.
Selain itu, mereka juga melakukan perbuatan amoral dengan perempuan yang melayani di pintu Kemah Suci.
Tindakan mereka ini mendatangkan murka Tuhan dan mereka pun mendapatkan hukuman berat. Hofni dan Pinehas mati pada hari yang sama dalam pertempuran melawan orang Filistin.
Lebih tragis lagi, ketika Eli mendengar berita tentang kematian anak-anaknya, ia jatuh dari kursinya dan meninggal. Kejahatan mereka membawa malapetaka bagi keluarga mereka sendiri.
Sumber : Berbagai Sumber