Makna Berpuasa dan Berpantang Bagi Umat Katolik saat Masa Pra-Paskah?
Sumber: Canva.com

Kata Alkitab / 4 March 2025

Kalangan Sendiri

Makna Berpuasa dan Berpantang Bagi Umat Katolik saat Masa Pra-Paskah?

Aprita L Ekanaru Official Writer
1250

Apakah berpuasa dan berpantang selama Masa Pra-Paskah hanya soal menahan lapar? Ataukah ada makna yang lebih dalam di balik tradisi ini?

Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di benak Anda, terutama ketika menjalani 40 hari menuju Paskah. Nyatanya, praktik berpuasa dan berpantang dalam tradisi Katolik bukan sekadar ritual tanpa arti, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang sarat makna. Mari kita selami lebih dalam.

 

1. Menyadari dan Memperbaiki Diri

Masa Pra-Paskah adalah waktu bagi umat Katolik untuk merenungkan hidup dan bertobat atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Berpantang menjadi simbol nyata dari penyesalan dan niat untuk memperbaiki diri.

Ketika kita menahan diri dari hal-hal yang kita sukai, kita diingatkan akan pengorbanan Kristus dan pentingnya kembali kepada-Nya dengan hati yang bersih.

"”Tetapi sekarang juga,” demikianlah firman TUHAN, ”berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2: 12-13)

 

BACA JUGA: Tahukah Anda dari Mana Asal Abu yang Digunakan pada Misa Rabu Abu?

 

2. Latihan Mengalahkan Hawa Nafsu

Di zaman yang serba instan, kemampuan mengendalikan diri menjadi semakin langka. Berpantang dan berpuasa bukan sekadar menahan lapar atau keinginan, tetapi sebuah latihan rohani untuk mengendalikan hawa nafsu. Ketika kita berhasil menolak godaan kecil, kita dipersiapkan untuk menghadapi godaan yang lebih besar dalam hidup.

"Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." (1 Korintus 9:25)

 

3. Menghargai yang Sederhana, Melawan Konsumerisme

Berpantang juga mengajarkan kita untuk hidup lebih sederhana, menjauh dari gaya hidup konsumtif. Dengan mengurangi hal-hal yang berlebihan, kita belajar mensyukuri hal-hal kecil yang sering terabaikan. Kesederhanaan ini membantu kita untuk lebih fokus pada kehidupan rohani daripada terjebak dalam materi.

"Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15)

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami