Bijakkah Jika Mengumbar Perselingkuhan Pasangan di Media Sosial?
Sumber: Freepik AI

Marriage / 19 February 2025

Kalangan Sendiri

Bijakkah Jika Mengumbar Perselingkuhan Pasangan di Media Sosial?

Aprita L Ekanaru Official Writer
713

"Balas dendam atau keadilan?"

Dunia digital menawarkan kebebasan berbicara yang tak terbatas. Dengan sekali klik, kita bisa membagikan perasaan, pengalaman, bahkan luka hati kepada ribuan orang. Namun, apakah mengumbar perselingkuhan pasangan di media sosial adalah tindakan yang bijak? Apakah itu membawa kelegaan atau justru memperburuk keadaan?

1. Luka yang Ingin Didengar, Tapi Tidak Selalu Dimengerti

Ketika dikhianati, rasa marah dan kecewa adalah hal yang wajar. Banyak orang merasa membagikan kisah mereka di media sosial dapat menjadi cara untuk mendapatkan dukungan dan keadilan. Namun, perlu diingat bahwa media sosial bukanlah pengadilan yang adil. Komentar yang bermunculan bisa semakin memperkeruh perasaan, bahkan mempermalukan diri sendiri di kemudian hari.

2. Memperburuk Luka, Bukan Menyembuhkannya

Mengumbar perselingkuhan di media sosial sering kali justru membuat luka semakin dalam. Alih-alih mendapat solusi, yang terjadi adalah perdebatan, stigma, dan bahkan cibiran dari orang-orang yang mungkin tidak benar-benar memahami situasi kita. Tidak semua orang akan berpihak kepada korban, dan hal ini dapat semakin menyakitkan.

3. Menjaga Hati dan Kebijaksanaan

Sebagai orang percaya, kita diajarkan untuk bersikap bijaksana dalam menghadapi konflik. Amsal 29:11 berkata, "Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya." Dalam momen penuh emosi, sebaiknya kita mengambil waktu untuk tenang dan mencari hikmat Tuhan dalam bertindak.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Yesus mengajarkan kita untuk menghadapi konflik dengan kasih dan kebijaksanaan, bukan dengan melampiaskan kemarahan secara terbuka. Matius 18:15 memberikan pedoman: "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu, engkau telah mendapatnya kembali." Ini menunjukkan pentingnya komunikasi langsung dan penyelesaian secara pribadi sebelum melibatkan orang lain.

4. Solusi yang Lebih Baik

Daripada mengumbar kesalahan pasangan di media sosial, ada beberapa langkah yang lebih bijak:

Berdoa dan mencari kekuatan dari Tuhan. Serahkan rasa sakit kepada-Nya dan mintalah hikmat dalam bertindak.

Bicara langsung dengan pasangan. Jika memungkinkan, komunikasi yang baik dapat membantu mencari solusi.

Mencari dukungan yang tepat. Bercerita kepada orang yang bisa dipercaya, seperti pendeta, sahabat rohani, atau konselor pernikahan.

Menjaga harga diri dan masa depan. Apa yang kita unggah di media sosial akan tetap ada dan bisa memengaruhi citra diri kita di kemudian hari.

Mengekspresikan perasaan itu penting, tetapi cara kita melakukannya akan menentukan dampaknya. Mengumbar perselingkuhan pasangan di media sosial mungkin terasa melegakan sesaat, tetapi apakah itu benar-benar membawa solusi? Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk bertindak dengan kasih dan kebijaksanaan. Saat terluka, mendekatlah kepada Tuhan yang sanggup menyembuhkan, bukan kepada media sosial yang hanya memberikan penghakiman tanpa pemulihan sejati.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami