Belakangan ini tagar #KaburAjaDulu menjadi viral di media sosial, terutama di kalangan anak muda.
Bukan tanpa alasan, rupanya tagar ini digunakan untuk menyuarakan keinginan mereka meninggalkan Indonesia baik dalam waktu sementara maupun permanen.
Usut punya usut, fenomena ini akibat beberapa masalah yang melanda tanah air, seperti ketidakpastian ekonomi, kesenjangan sosial, kualitas hidup yang semakin menurun, hingga kurangnya apresiasi terhadap usaha dan kontribusi yang diberikan oleh sebagian besar masyarakat.
Ketidakpuasan ini akhirnya mendorong banyak orang untuk mempertimbangkan opsi untuk #KaburAjaDulu dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Tagar #KaburAjaDulu pun menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pemerintah, tokoh masyarakat, dan media.
Sebagian melihatnya sebagai bentuk keprihatinan dan kekecewaan anak muda terhadap kondisi Indonesia.
Sementara yang lain mencoba melihatnya sebagai peluang untuk memperbaiki dan melakukan perubahan yang lebih baik
Namun, ketika kita melihat fenomena ini, kita juga bisa belajar dari teladan tokoh-tokoh Alkitab yang justru memilih untuk berjuang demi bangsanya, meskipun menghadapi tantangan yang tak kalah besar.
Mereka tidak memilih untuk "kabur" dari masalah, melainkan berjuang untuk perubahan yang lebih baik. Berikut adalah tiga tokoh Alkitab yang menjadi contoh nyata dalam hal ini
Nehemia: Pembangun Kota Yerusalem
Nehemia adalah seorang juru minuman raja Persia yang mendapat kesempatan untuk kembali ke Yerusalem setelah mendengar bahwa tembok kota tersebut hancur dan pintu gerbangnya terbakar. (Nehemia 1:3-4)
Meskipun ia memiliki posisi yang baik di kerajaan Persia, Nehemia merasa terpanggil untuk berjuang bagi bangsanya.
Dengan izin dari raja, Nehemia kembali ke Yerusalem dan memimpin pembangunan kembali tembok kota tersebut, meskipun menghadapi banyak tantangan dan oposisi dari musuh-musuh mereka. (Nehemia 2:5-6; Nehemia 4:7-9)
Berkat kepemimpinannya, tembok Yerusalem berhasil dibangun kembali dalam waktu 52 hari. (Nehemia 6:15)
Nehemia menunjukkan bahwa pemimpin yang berani dan berdedikasi dapat membawa perubahan besar bagi bangsanya.
"Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela." (Nehemia 2:17)
Halaman selanjutnya →
Sumber : Jawaban.com