Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menggunakan uang kita dengan bijaksana, bukan sekadar untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk memberkati sesama dan memuliakan nama Tuhan.
Peluang atau Perangkap?
Melihat pertumbuhan besar-besaran kripto di Indonesia, ada dua sisi koin yang harus kita pertimbangkan. Di satu sisi, tokenisasi merupakan salah satu tren dalam aset digital yang memungkinkan fragmentasi kepemilikan sehingga lebih banyak orang dapat mengakses investasi yang sebelumnya hanya tersedia bagi segelintir orang.
Hal ini sejalan dengan prinsip inklusivitas dan keadilan. Tetapi, di sisi lain, volatilitas tinggi dalam pasar kripto bisa menjadi perangkap yang membawa banyak orang pada kehancuran finansial.
Alkitab mengingatkan kita untuk berhati-hati terhadap jebakan kekayaan yang cepat. Amsal 13:11 berkata, “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.” Prinsip ini mengajarkan kita untuk tidak tergoda oleh janji keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa mempertimbangkan risiko yang ada.
Bijak Menghadapi Tren Keuangan
Sebagai orang Kristen, bagaimana kita harus menyikapi tren ini? Pertama, penting bagi kita untuk mencari hikmat Tuhan melalui doa dan firman-Nya. Yakobus 1:5 berkata, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah.”
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam aset kripto, mintalah hikmat kepada Tuhan dan pertimbangkan apakah keputusan tersebut akan memuliakan nama-Nya.
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com