Kemandirian Zefano Dimulai dari Langkah Kecil di Sekolah
Sumber: Cahayabaginegeri.com

Family / 6 February 2025

Kalangan Sendiri

Kemandirian Zefano Dimulai dari Langkah Kecil di Sekolah

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1886

Sejak kecil Zefano Bagus, atau yang akrab disapa Fano, selalu bergantung pada orang tuanya. Ia belum bisa memakai pakaian dan sepatu sendiri, makan masih harus disuapi, bahkan untuk mandi pun harus dibantu oleh ibunya. Kebiasaan ini terbentuk karena kedua orang tuanya terbiasa memanjakan anak semata wayang mereka. 

Hidup Fano mulai berubah sejak dia masuk TK Generasi Emas Grace. Sekolah ini menggunakan kurikulum Super 5 dengan pembelajaran interaktif yang menarik.  

Saat itu Fano belajar topik "Aku Istimewa" dengan subtopik "Ayo Menjaga Diri Sendiri". Materi ini mengajarkan anak-anak tentang keistimewaan yang Tuhan berikan kepada mereka, termasuk kemampuan untuk bertumbuh dan belajar menjadi pribadi yang mandiri. 

Baca Juga : Deby Dulu Tidak Mau Berbagi, Sekarang Murah Hati Banget! Kok Bisa?

Awalnya, Fano merasa kesulitan mengikuti kebiasaan baru di sekolah. Karena ia terbiasa dilayani di rumah, sehingga harus melakukan segala sesuatunya sendiri menjadi tantangan berat. Namun, dengan bimbingan penuh kesabaran dari para guru, ia mulai memahami bahwa mandiri bukan berarti sendiri, tetapi menjadi lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri. 

Perlahan tapi pasti, perubahan mulai tampak. Kini, Fano bisa memakai baju dan sepatu sendiri tanpa bantuan ibunya. Ia juga bisa makan tanpa disuapi dan mandi sendiri. Bahkan, jika ingin minum susu, Fano sudah bisa membuatnya sendiri tanpa harus meminta bantuan ayah atau ibunya.  

Di sekolah, ia tidak lagi banyak bergantung pada gurunya saat mengerjakan tugas. Ia mampu menggunting dan mengelem kertas dengan lebih rapi. Dalam pelajaran membaca dan menulis, ia pun mengalami kemajuan pesat—tulisannya kini lebih rapi dan ia semakin lancar mengeja kata demi kata. 

Baca Juga : Hal yang Membuat Neneng Tampil Percaya Diri

Ibunya, Winda Widiawati, sangat bersyukur melihat perubahan besar dalam diri Fano. "Dulu semua harus saya bantu, tapi sekarang Fano sudah bisa melakukan banyak hal sendiri. Saya harap ia terus menjadi anak yang mandiri, pintar, dan takut akan Tuhan," ungkapnya penuh haru. 

Kisah Fano menunjukan bahwa kemandirian anak itu tidak terlihat secara spontan, melainkan dibentuk sejak kecil lewat lingkungan yang tepat. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, anak bisa belajar percaya diri, berani mencoba, dan mandiri sejak dini. Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan ruang untuk anak berkembang. Karena kemandirian mereka di masa depan dimulai dari langkah-langkah kecil yang ia lakukan hari ini! 

Ratusan anak usia dini di daerah pelosok Indonesia telah CBN layani melalui Kurikulum Super5. Mari bergabung bersama kami untuk melayani anak-anak di daerah  Terdepan, Terluar dan Tertinggal lewat pendidikan dan jadilah berkat bagi mereka!

Sumber : cahayabaginegeri.com
Halaman :
1

Ikuti Kami