Setiap kita yang pernah duduk di bangku sekolah pasti mengalami proses belajar. Jika demikian apakah kita sudah bisa disebut sebagai seorang pembelajar?
Tapi tahukah Anda bahwa semua pembelajar pasti belajar, tetapi tidak semua orang yang belajar adalah pembelajar!
Jadi bagaimana kriteria seseorang bisa disebut sebagai seorang pembelajar? Mari kita bersama belajar dari Salomo, seorang raja yang mendapat anugrah dari Tuhan hikmat yang luar biasa.
Ketika Salomo naik takhta sebagai raja Israel, ia menyadari keterbatasannya. Ia tidak mengandalkan kekuatan atau pengalaman pribadinya, tetapi justru meminta hikmat dari Tuhan.
“Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkau telah mengangkat hambamu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, walaupun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hambamu ini hati yang paham untuk menghakimi umat-Mu dan untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat.” (1 Raja-raja 3:7-9)
Kerendahan hati ini adalah langkah awal seorang pembelajar. Salomo tidak merasa dirinya sudah cukup pintar, tetapi ia sadar bahwa ia masih perlu Tuhan, untuk itu ia meminta hikmat dari Tuhan.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti