Banyak orang menjerit karena merasa, semakin hari kehidupan semakin sulit. Kesulitan datang tiba-tiba, pagi hari mungkin dimulai dengan penuh harapan, tetapi siang hari badai datang tanpa tanda.
Pertanyaannya adalah, bagaimana kita merespons? Apakah kita panik, dikuasai oleh ketakutan atau memilih untuk mengarahkan pandangan pada Tuhan?
Mazmur 46:1 mengingatkan kita bahwa, "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." Ini adalah janji Tuhan bahwa Dia selalu hadir sebagai pelindung, bahkan di saat-saat tergelap kita.
Dalam Alkitab, kita menemukan banyak contoh orang-orang yang menghadapi penderitaan berat, namun mereka tetap mengandalkan Tuhan. Salah satu contoh yang paling kuat adalah kehidupan Ayub.
Dalam kisahnya, Ayub kehilangan segalanya—harta, keluarga, bahkan kesehatannya. Namun, meskipun badai kehidupan datang begitu dahsyat, Ayub tetap berkata, "Aku tahu bahwa Penebusku hidup, dan pada akhirnya Ia akan bangkit di atas debu" (Ayub 19:25). Ayub mengarahkan pandangannya kepada Tuhan, meskipun segala sesuatu tampak gelap dan suram.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan dalam saat-saat yang paling sulit. Firman Tuhan dalam Mazmur 34:19 mengingatkan kita, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" Ini yang perlu kita terus ingat bahwa meskipun hidup ini penuh dengan tantangan, Tuhan selalu hadir untuk memberikan pertolongan dan penghiburan. Ia tidak menjanjikan hidup tanpa kesulitan, tetapi Ia berjanji untuk selalu menyertai kita.
Salah satu cara untuk bertahan di tengah badai kehidupan adalah dengan mengingat kebaikan Tuhan yang sudah kita alami. Ketika hidup terasa berat, cobalah untuk merenung dan mengingat segala berkat yang Tuhan berikan. Dalam Mazmur 103:2 dikatakan, "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya." Mengingat segala kebaikan Tuhan—baik itu kasih-Nya yang tak terbatas, penyertaan-Nya dalam hidup kita, atau keselamatan yang kita terima melalui Yesus Kristus—dapat menguatkan hati kita dan memberi kita perspektif yang lebih luas.
Selain itu, mengingat kebaikan Tuhan juga mengingatkan kita akan janji-Nya. Dalam Roma 8:28 kita diajarkan, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Ketika kita mengingat janji ini, kita tahu bahwa meskipun kita tidak memahami sepenuhnya apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan kita, bahkan dalam kesulitan.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti