Momen pertama masuk sekolah adalah masa yang penuh tantangan bagi sebagian besar anak usia dini. Mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, dan rutinitas yang berbeda dari kehidupan di rumah.
Di momen ini peran guru menjadi sangat penting sebagai pendamping yang membantu dan menuntun anak-anak agar merasa nyaman dan percaya diri di tempat baru mereka. Tapi akan jadi sebuah tantangan tersendiri saat seorang anak tidak bisa dituntun dan sangat sulit dibimbing untuk bisa beradaptasi.
Hal inilah yang dirasakan oleh guru PAUD Super5 OBI Tanah Merah saat menyambut Albi (6 tahun) di sekolah. Salah satu anak PAUD yang sangat sulit beradaptasi. Ia sering menangis, memilih duduk menyendiri di sudut kelas dekat pintu, dan hanya merasa nyaman jika ibunya berada di dekatnya selama kegiatan berlangsung.
Baca Juga : Proses Gabrial Bertumbuh Jadi Anak yang Lebih Aktif di Kelas
Selama dua bulan pertama, Albi menunjukkan sikap tertutup dan sering menangis tiba-tiba. Tidak dapat dipungkiri, hal ini jadi mengganggu suasana belajar di kelas. Selain itu, ia juga jarang berbicara dan sulit diajak berinteraksi. Namun, para tutor tidak menyerah.
Mereka memahami bahwa membangun kepercayaan adalah kunci untuk mendekati Albi. Dengan sabar, mereka menciptakan lingkungan belajar yang hangat dan aman, serta terus mendampingi Albi tanpa memaksanya untuk berubah secara instan.
Salah satu momen penting dalam perjalanan Albi adalah ketika ia mulai mengikuti kegiatan dari pembelajaran kurikulum Super5, seperti senam jingle dan cerita interaktif.
Baca Juga : Ternyata Begini Cara PAUD Mengubah Delin Menjadi Lebih Percaya Diri
Meski awalnya ragu-ragu, namun secara perlahan Albi menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan tersebut. Cerita menarik seperti Super Si Biji Kecil dan Tanaman Makan Apa Ya? berhasil menarik penuh perhatiannya.
Saat sudah mulai tenang, guru PAUD dengan sabar mengajak Albi bercerita dansaat itu ia merespon dengan baik. Bahkan, Albi mampu merangkum cerita yang disampaikan dengan kalimat yang kompleks.
Saat ini Albi telah naik ke tingkat PAUD kelompok B. Ia tidak lagi menangis atau membutuhkan kehadiran ibunya selama di kelas. Sebaliknya, ia menjadi anak yang aktif, percaya diri, dan senang berinteraksi dengan teman-temannya.
Dalam kegiatan senam jingle Super5, Albi tidak hanya mengikuti gerakan, tetapi juga memimpin dengan penuh semangat. Perubahan Albi jadi sebuah pencapaian yang membanggakan bagi guru PAUD dan orangtuanya.
Kisah perubahan Albi menjadi inspirasi bagi guru PAUD yang membuktikan bahwa setiap anak memiliki potensi luar biasa yang bisa berkembang dengan pendampingan yang tepat.
Ratusan anak usia dini di daerah pelosok Indonesia telah CBN layani melalui Kurikulum Super5. Mari bergabung bersama kami untuk melayani anak-anak di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal lewat pendidikan dan jadilah berkat bagi mereka!
Sumber : Jawaban.com