Membangun kebiasaan rohani anak bisa menjadi tantangan, terutama jika mereka merasa membaca Alkitab itu membosankan. Seperti Michael, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang tumbuh dalam keluarga Kristen yang taat.
Sejak kecil ia selalu ditanamkan menanamkan nilai-nilai firman Tuhan dalam kehidupan di dalam hidupnya. Apalagi Papa dan mamanya aktif dalam melayani Tuhan di JKI Injil Kerajaan Satelit Citarum. Namun, seperti anak-anak seusianya, Michael sempat mengalami masa-masa sulit untuk disiplin.
Ketika diminta membaca Alkitab, terkadang ia menolak. "Membaca alkitab itu membosankan karena bahasanya yang susah dipahami.." ungkapnya saat ditanyai.
Hal ini membuat mama Michael harus ekstra sabar untuk membimbing rohani Michael. Ia hanya bisa berdoa agar Tuhan melembutkan hati anaknya.
Baca Juga : Ketidaktaatan Naez Mempengaruhi Nilai Akademisnya di Sekolah, Hal ini yang Mengubahnya
Sampai suatu hari, saat sekolah Minggu Superbook, Michael dan teman-temannya menonton animasi alkitab "Kisah Nuh" dari kurikulum Superbook. Animasi tersebut menceritakan bagaimana Nuh, seorang pria yang saleh, taat pada perintah Tuhan untuk membuat bahtera, meskipun banyak yang mengejeknya. Cerita ini membuka pikiran Michael. "Kalau Nuh bisa taat dan diselamatkan, aku juga mau taat agar Tuhan melindungiku," ujarnya.
Keesokan harinya, tanpa diminta, Michael mulai membaca Alkitab. Ibu Menik terkejut sekaligus bersyukur melihat perubahan sikap anaknya. Tidak hanya membaca Alkitab, Michael kini rajin menghafal ayat-ayat firman Tuhan dan memperkatakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika ditanya apa yang membuatnya berubah, Michael menjawab dengan polos, "Aku mau taat seperti Nabi Nuh supaya Tuhan selalu melindungi aku."
Baca Juga : Tuhan Mengubahkan Anak yang Sulit Diatur Ini Lewat Daud
Perubahan itu tidak hanya lewat kata-kata, akan tetapi perubahannya tercermin dari tindakannya. Saat ini ia telah berkomitmen untuk membaca alkitab 1 hari 1 pasal. Ia juga semakin tekun dalam berdoa bersama keluarganya.
Mendengar hal itu ibu Michael sangat bersyukur, "Dulu, Michael sulit sekali dinasihati. Membaca Alkitab saja harus nunggu mood-nya baik. Tapi setelah menonton animasi Superbook di sekolah minggu, dia berubah.."
Kisah Michael adalah bukti bahwa firman Tuhan bisa mengubah hati yang keras menjadi lembut. Dengan media penginjilan yang menarik dari kurikulum Superbook, anak-anak dapat belajar tentang iman dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna.
Sumber : Jawaban.com