6 Tips Bertahan dalam Pernikahan Setelah Berakhirnya Fase Bulan Madu
Sumber: Canva.com

Marriage / 19 December 2024

Kalangan Sendiri

6 Tips Bertahan dalam Pernikahan Setelah Berakhirnya Fase Bulan Madu

Aprita L Ekanaru Official Writer
2869

Pernikahan adalah anugerah dari Tuhan yang indah, tetapi bagaimana kita menjaga anugerah ini tetap berharga ketika fase bulan madu telah berlalu?

Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan memberi kita hikmat untuk menjalani kehidupan pernikahan dengan penuh sukacita meskipun menghadapi tantangan.


BACA JUGA: 7 Cara Meresponi Pasangan yang Sedang Mengalami Stress

 

Fase Bulan Madu


Pada awal pernikahan, banyak pasangan merasakan euforia yang disebut "fase bulan madu." Perasaan ini begitu menyenangkan! Anda ingin selalu bersama pasangan, merasa penuh cinta, dan optimis akan masa depan bersama.

Namun, seperti semua hal indah di dunia, fase ini pun berlalu. Rutinitas kehidupan sehari-hari, tekanan pekerjaan, atau tantangan keuangan mulai masuk, menguji kasih dan komitmen Anda.

Dalam perspektif kekristenan, fase ini adalah kesempatan dari Tuhan untuk membangun fondasi pernikahan yang kuat.

Ketika euforia mulai memudar, Tuhan mengundang kita untuk menggali makna sejati dari pernikahan, yaitu hubungan yang didasarkan pada kasih tanpa syarat seperti kasih Kristus kepada jemaat (Efesus 5:25).

 

BACA JUGA: 6 Tips Menerima dan Menghargai Kekurangan Pasangan

 

Menghadapi Akhir Fase Bulan Madu


Berakhirnya fase bulan madu bukanlah akhir dari cinta, tetapi awal dari hubungan yang lebih dewasa. Firman Tuhan mengajarkan bahwa pernikahan adalah perjalanan dua orang berdosa yang disatukan untuk saling mengasihi, saling melayani, dan bertumbuh dalam keserupaan dengan Kristus.

Ketika fase ini berlalu, apa yang dulu terasa mudah seperti menghabiskan waktu berkualitas atau mengesampingkan ego, kini memerlukan usaha lebih besar.

Berikut adalah 6 tips yang dapat membantu pasangan Kristen berkembang setelah fase bulan madu, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip firman Tuhan:

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

1. Rutin Berkencan

"Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik." (Roma 12:9)

Meskipun kehidupan menjadi sibuk, luangkan waktu untuk kembali menghidupkan cinta dengan berkencan secara rutin. Ingatlah masa-masa awal hubungan Anda dan buatlah momen-momen baru bersama.

Hal ini bukan hanya menyegarkan cinta, tetapi juga menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu bersama pasangan.

2. Aktif Bertanya

"Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata." (Yakobus 1:19)

Tanyakan kabar pasangan Anda dengan tulus, bukan sekadar formalitas. Dengarkan dengan hati yang terbuka. Dengan saling bertanya dan mendengarkan, Anda menunjukkan perhatian dan kasih yang dalam kepada pasangan.

 

BACA JUGA: 3 Cara Mengatasi Ketidakdewasaan Emosional dalam Hubungan

 

3. Komunikasi Terbuka

"Bicaralah seorang kepada yang lain dalam kebenaran." (Efesus 4:25)

Jangan takut untuk berbagi perasaan dan pemikiran Anda, baik suka maupun duka. Komunikasi yang jujur adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan mengatasi potensi konflik sebelum menjadi besar.

4. Membahas Hal yang Sulit

"Sebab itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran." (Kolose 3:12)

Masalah atau perbedaan pendapat tidak bisa dihindari. Hadapilah dengan kasih dan kerendahan hati. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk menyelesaikan setiap persoalan dengan damai.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

5. Mengurangi Konflik

"Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." (Efesus 4:26)

Penting untuk mengelola konflik dengan baik. Jangan biarkan kemarahan berlarut-larut. Doakan setiap pertengkaran dan berupayalah untuk berdamai sebelum hari berakhir.

 

BACA JUGA: 7 Cara Menghargai pasangan yang Anda Cintai

 

6. Saling Memprioritaskan

"Hendaklah kamu saling mengasihi seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 13:34)

Ingatlah bahwa pasangan Anda adalah prioritas setelah Tuhan. Dalam kehidupan yang sibuk, jangan biarkan pasangan merasa diabaikan. Perlihatkan kasih dengan tindakan sederhana yang menunjukkan bahwa Anda peduli.

Dalam pernikahan, kasih yang sejati adalah kasih yang bertumbuh melalui proses. Ingatlah, seperti tali tiga lembar yang tak mudah putus (Pengkhotbah 4:12), pernikahan yang melibatkan Tuhan sebagai pusatnya akan tetap kokoh menghadapi badai kehidupan.

Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : verywellmind.com | Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami