Dalam nubuat Yesaya 9:6, tertulis, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
Dalam nubuatan tersebut, Yesus disebut sebagai "Raja Damai." Gelar ini bukan sekadar nama, tetapi mengandung makna yang berarti bagi kehidupan rohani setiap orang percaya.
Lantas, mengapa Yesus disebut Raja Damai? Berikut 5 alasan mengapa Yesus disebut Raja Damai?
1. Yesus Membawa Pemulihan Hubungan dengan Allah
Sebelum mengenal Yesus, manusia hidup dalam dosa dan permusuhan dengan Allah (Roma 5:10).
Namun, melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Yesus memulihkan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.
Damai yang Yesus bawa bukan kedamaian sementara, melainkan perdamaian sejati antara manusia dan Allah (Roma 5:1).
Baca Juga: Natal Sejati
Ketika hubungan dengan Allah dipulihkan, hati manusia mendapatkan kedamaian yang tidak dapat diguncang oleh situasi apapun.
Inilah wujud nyata dari karya Yesus sebagai Raja Damai, yang membawa shalom, damai sejahtera yang utuh dan sempurna.
2. Yesus Menyediakan Kedamaian yang Melampaui Akal
Yesus tidak menjanjikan hidup yang bebas dari kesulitan, tetapi Ia menjanjikan damai di tengah badai kehidupan.
Dalam Yohanes 14:27, Ia berkata, "Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu; damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu."
Kedamaian yang Yesus tawarkan melampaui pemahaman manusia.
Ketika menghadapi masalah besar, kita dapat bersandar pada damai-Nya yang melampaui segala akal (Filipi 4:6-7).
Kedamaian ini tidak bergantung pada kondisi dunia, melainkan berasal dari kuasa kasih Allah yang tak terbatas.
Sumber : Berbagai Sumber