Andreas Temukan Kunci Hadapi Permasalahan Saat Berdoa
Sumber: Jawaban.com

Family / 6 December 2024

Kalangan Sendiri

Andreas Temukan Kunci Hadapi Permasalahan Saat Berdoa

Aprita L Ekanaru Official Writer
1657

“Saya sadar menjadi anak malas itu tidak keren, malah menyusahkan orang lain,” ujarnya.

Saat itu, ia membuat sebuah janji dalam hati, “Tuhan Yesus, saya ingin mencintai Engkau. Saya mau rajin dan tidak malas-malasan.”

Andreas, seorang anak pertama dari empat bersaudara, tumbuh di tengah keluarga perantau asal Medan. Orang tuanya, Risda dan Marlen Simatupang, adalah orang tua yang penuh kasih, namun mereka sering menghadapi tantangan dalam mendidik Andreas yang dikenal sebagai anak yang malas.

Sejak kecil, Andreas sering menunjukkan sifat enggan melakukan aktivitas yang memerlukan usaha lebih. Bangun pagi adalah tantangan besar baginya, terutama di hari Minggu.

Sering kali, kemalasannya membuat keluarga terlambat ke gereja atau bahkan tidak berangkat sama sekali. Bahkan di gereja, Andreas enggan terlibat dalam pelayanan karena merasa malas berlatih dan takut menghadapi konsekuensi jika melakukan kesalahan.

Selain itu, kecanduannya bermain gawai membuat hubungan dengan orang tua menjadi semakin rumit. Setiap kali Andreas diminta berhenti bermain, ia cenderung melawan dan marah. Situasi ini membuat keluarganya khawatir akan masa depannya.

Namun, titik balik dalam hidup Andreas dimulai ketika ia mengikuti kegiatan Sekolah Minggu dengan modul Superbook. Modul ini membahas kisah Samuel yang dipanggil Tuhan di usia muda.

Kisah Samuel yang rajin berdoa, melayani pendeta, dan rela memberikan hidupnya untuk Tuhan, membuat Andreas merasa malu. Ia menyadari betapa jauhnya sifatnya dibandingkan dengan Samuel.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami