Tahukah Anda bahwa pengalaman masa kecil kita, terutama yang traumatis, bisa berdampak besar pada cara kita menjalani hidup saat ini?
Sebuah penelitian menunjukkan lebih dari 60% orang pernah mengalami trauma masa kecil, termasuk kekerasan verbal, fisik, atau menyaksikan konflik keluarga.
Luka ini sering disebut sebagai inner child yang terluka, dan tanpa disadari, bisa memengaruhi pola pikir, emosi, bahkan kesehatan kita sehari-hari.
Masalahnya, luka yang tidak terselesaikan ini bisa menciptakan lingkaran setan—trauma orang tua diturunkan kepada anak, dan seterusnya.
Tidak heran jika WHO melaporkan lebih dari 970 juta orang di dunia mengalami masalah kesehatan mental, dengan gangguan kecemasan sebagai yang paling umum.
Namun, apakah siklus ini bisa dihentikan? Tentu saja bisa! Salah satu langkah awal adalah mengenali luka batin Anda sendiri, belajar memaafkan, dan membuka diri terhadap proses pemulihan.
Menariknya, kesehatan mental anak sangat bergantung pada kesehatan mental orang tua. Artinya, memperbaiki diri Anda hari ini adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak Anda.
Bagaimana proses penyembuhan inner child ini bisa dilakukan? Apa saja tanda-tanda trauma yang belum terselesaikan? Dan, mengapa pola pikir kita terhadap kesehatan mental harus berubah?
Jawaban lengkapnya akan Anda temukan dalam diskusi bersama Dr. Lahargo Kembaren, seorang spesialis kesehatan jiwa.
Saksikan video selengkapnya di Cahaya Bagi Negeri dan temukan cara untuk memutus siklus buruk antar generasi. Jangan lupa untuk subscribe dan bagikan video ini karena langkah kecil Anda bisa berarti besar bagi keluarga Anda!
Sumber : Cahaya Bagi Negeri Youtube