Audrey Stevani, seorang anak berusia 14 tahun yang dikenal sebagai anak yang ambisius. Ia selalu ingin lebih unggul dibanding yang lainnya, baik di sekolah maupun saat pelayanan di gereja. Sebab ia selalu senang untuk disanjung atas kemenangan yang ia raih. Namun, ambisinya ini justru membuatnya kehilangan satu hal penting, yaitu kejujuran.
Puncaknya terjadi saat lomba menggambar di sekolah. Audrey yang ingin meraih kemenangan, menyusun strategi dengan membuat sketsa terlebih dahulu di rumah. Meskipun hal itu sebenarnya melanggar aturan, tapi taktik yang ia pakai berhasil. Ia memenangkan perlombaan tersebut dan semua orang memujinya saat itu.
Akan tetapi, ada seorang teman yang mengetahui kecurangan yang Audrey lakukan dan membocorkan hal itu kepada yang teman-teman yang lain.
BACA JUGA : Gadget Membuat Jorido Jadi Anak yang Kasar, Lalu Bagaimana Tuhan Mengubahnya?
Awalnya, Audrey merasa marah dan kesal karena perbuatannya diketahui oleh teman-temannya. Namun yang tidak disangka adalah respons teman-temannya justru berbeda dari yang ia bayangkan. Mereka tidak menjauhinya, melainkan mengingatkannya untuk berubah menjadi lebih jujur dan sportif. Saat itulah Audrey mulai merasa bersalah.
Momen perubahan besar datang ketika Audrey mengikuti acara Super Paskah yang menayangkan kisah empat sahabat. Salah satu dari mereka, seperti Audrey, sangat ambisius hingga terjerumus dalam kecurangan. Namun, dukungan teman-temannya membantunya kembali ke jalan yang benar. Kisah itu menyentuh hati Audrey.
Ia sadar bahwa sikap curang dan egoisnya selama ini telah menyakitkan banyak orang. Dengan hati yang berat, Audrey meminta ampun kepada Tuhan atas dosanya. Ia juga meminta maaf kepada teman-teman dan mengakui kecurangannya kepada guru. Meskipun gurunya kecewa, mereka tetap menghargai keberanian Audrey untuk mengaku.
Sejak saat itu, Audrey berkomitmen menjadi anak yang sportif. Meski kini ia hanya mampu meraih juara dua, ia merasa lebih puas karena hasil tersebut diraihnya dengan usaha dan kejujuran. Baginya, kemenangan sejati adalah ketika ia bisa menang atas godaan untuk curang. Audrey menjadi contoh untuk teman-temannya agar berani mengakui kesalahan.
Dukung anak-anak seperti Audrey untuk mengenal kasih Tuhan lebih dekat dan menjadikan kejujuran sebagai bagian dari keseharian mereka lewat pemuridan Superbook. Lalu berikan dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka.
Sumber : Jawaban.com