Saat Pasangan Anda Berduka, Bantu Dia Melewati 5 Stage of Grief atau Fase Berduka
Sumber: canva.com

Relationship / 8 November 2024

Kalangan Sendiri

Saat Pasangan Anda Berduka, Bantu Dia Melewati 5 Stage of Grief atau Fase Berduka

Claudia Jessica Official Writer
1319

Mendampingi pasangan yang sedang berduka, entah karena kehilangan seseorang yang dikasihi atau perpisahan yang menyakitkan atau bahkan hal lain yang sulit diterima, tentu bukan hal yang mudah.

Anda mungkin merasa ingin menolong, tetapi bingung bagaimana caranya. Memahami 5 Stages of Grief atau lima tahap berduka yang dikemukakan oleh Elizabeth Kubler-Ross dalam bukunya On Death and Dying (1969) dapat membantu Anda mengetahui apa yang dialami pasangan dan apa yang bisa Anda lakukan untuknya.

1. Denial (Penyangkalan)

Tahap pertama biasanya diawali dengan fase denial atau penyangkalan akan kenyataan yang sedang terjadi. Pada fase ini, pasangan Anda mungkin tampak mengabaikan atau tidak percaya pada kenyataan yang menyakitkan bagi mereka.

Pasangan Anda mungkin terlihat berusaha meyakinkan diri bahwa semuanya baik-baik saja. Ini adalah reaksi awal yang biasa dilakukan untuk melindungi diri dari kenyataan yang menyakitkan.

 

BACA JUGA: Baru Kehilangan Orang Terkasih, Bantu Pasangan Lewati Duka dengan 10 Cara Ini

 

Sebagai pasangan, Anda bisa mendukung mereka dengan tetap berada di sisinya dan memberikan rasa aman. Dengarkan tanpa memaksa mereka untuk segera menerima kenyataan.

Biarkan mereka mengekspresikan apa pun yang mereka rasakan, dan jangan terburu-buru mengajak mereka “move on.” Berikan waktu agar mereka bisa memahami situasinya dengan tenang.

Firman Tuhan dalam Mazmur 34:19 mengingatkan kita, "Tuhan dekat kepada orang-orang yang patah hati." Anda bisa mengingatkan pasangan akan kasih Allah yang selalu dekat, bahkan di tengah perasaan seolah-olah dunia runtuh. Tetaplah bersabar, dan berdoalah agar pasangan Anda diberi kekuatan untuk menerima kenyataan.

2. Anger (Kemarahan)

Di tahap ini, pasangan Anda mungkin menunjukkan kemarahan yang kadang terkesan tidak wajar. Di tahap ini, mereka smungkin merasa tidak adil terhadap apa yang terjadi dan menyalurkan rasa marahnya pada keadaan, orang lain, bahkan mungkin kepada Anda atau dirinya sendiri.

Pada fase ini, Anda membutuhkan banyak kesabaran. Jaga hati terhadap perilaku dan amarah pasangan Anda, tetaplah tenang dan pahami bahwa ini adalah bagian dari proses mereka untuk menerima kenyataan.

Ingatlah Amsal 15:1"Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman." Tetaplah bersabar dan jangan terpancing oleh luapan emosi mereka. Dengarkan mereka tanpa menghakimi dan berikan teladan kasih Kristus.

Tawarkan doa bersama, minta agar Tuhan memberi damai sejahtera bagi hati mereka. Sering kali, penghiburan dari doa bisa membantu menenangkan emosi dan mengingatkan mereka bahwa Allah selalu adil dan mendengar keluh kesah umat-Nya.

 

BACA JUGA: 16 Ayat Alkitab Penghiburan Bagi yang Kehilangan Orang Terkasih

 

3. Bargaining (Penawaran)

Setelah kemarahan reda, pasangan Anda mungkin mulai berandai-andai, bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan untuk mengubah situasi. Mereka mungkin berpikir, “Seandainya saya bisa memperbaiki keadaan ini” atau “Seharusnya saya berbuat lebih baik.”

Cara mendukung mereka di tahap ini adalah dengan mendengarkan tanpa menghakimi. Dorong pasangan Anda untuk menceritakan perasaan dan penyesalan mereka, namun bantu mereka melihat bahwa apa yang terjadi di luar kendali. Dengan begitu, mereka bisa merasa didukung tanpa merasa semakin bersalah.

Arahkan mereka pada ayat-ayat penghiburan yang mengingatkan bahwa Tuhan memegang kendali atas setiap kejadian dalam hidup. Seperti Roma 8:28 berkata, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."

Beritahu mereka bahwa di balik semua yang terjadi, ada rencana Tuhan yang baik meskipun kita belum memahaminya sekarang.

 

Halaman selanjutnya →

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami