Sandy, salah satu anak didik Kelas B PAUD Gratia, Sibetuk yang berusia 6 tahun. Ia merupakan anak tunggal yang diasuh oleh orangtua tunggal dan saat ini tinggal bersama mama, nenek dan tantenya. Sejak awal masuk kelas hingga jalan beberapa bulan, Sandy dikenal sebagai anak yang sangat pemalu dan sulit beradaptasi dengan orang baru.
Setiap kali datang ke sekolah, Sandy hanya mau belajar jika ditemani oleh nenek, tante, atau mamanya. Jika tidak ditemani, ia akan menangis tanpa henti, tidak peduli usaha para guru untuk menenangkannya.
Padahal ketika di rumah, Sandy adalah anak yang aktif dan senang bercerita. Permasalahan yang ia hadapi di sekolah, menjadi pergumulan orangtua dan guru-guru di sekolah untuk membimbing Sandy.
BACA JUGA : Transformasi Si Anak PAUD yang Tomboy
“Dia kalau di rumah, anak yang aktif dan suka nanya ini itu. Ketika masuk sekolah, dia jadi nggak mau ditinggal. Kadang ini buat kami sebagai orangtua khawatir, bisa nggak dia belajar di sekolah dan jadi anak yang mandiri?” ungkap mamanya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh guru-guru di PAUD Gratia untuk menenangkan Sandy dan membuatnya merasa nyaman di sekolah. Kemudian Sandy mulai menunjukkan perubahan melalui metode pembelajaran Kurikulum Super5 yang interaktif.
Kegiatan seperti mewarnai dan menonton video Super Activity, serta bermain sambil belajar telah membuatnya merasa lebih nyaman di sekolah.
BACA JUGA : Haikel Anak yang Suka Membangkang Belajar Menjadi Anak yang Penuh Kasih
Salah satu kegiatan favorit Sandy adalah membuat peta sederhana dari rumah ke sekolah di halaman sekolah, serta membuat mobil-mobilan dari barang bekas sambil belajar tentang rambu lalu lintas. Kegiatan-kegiatan seperti ini berhasil membuat Sandy tertarik dan mau mengikuti pelajaran tanpa harus ditemani. Selain itu, Beebot jadi karakter favorit Sandy yang membuatnya semakin semangat saat menyimak pembelajaran.
Kini, Sandy sudah mulai berani dan mandiri di kelas. Dia semakin betah belajar bersama teman-temannya dan bahkan sudah bisa mengendalikan emosinya ketika menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Tidak ada lagi tangisan panjang yang sulit dihentikan seperti dulu. Melihat perkembangan ini, kami sangat bersyukur dan yakin bahwa ini adalah hasil dari kerja sama yang baik antara guru, orang tua, dan didukung oleh metode pembelajaran Super5.
“Saya bersyukur atas perubahan besar ini dan percaya, ini semua berkat usaha guru-guru yang sabar, kerjasama kami sebagai orang tua, dan dukungan program pembelajaran Super5. Puji Tuhan, saya semakin yakin Sandy akan tumbuh menjadi anak yang mandiri dan siap menghadapi dunia di masa depan.” ungkap mama Sandy.
Proses perubahan Sandy menjadi bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat, anak-anak seperti Sandy bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan.
Ratusan anak usia dini di daerah pelosok Indonesia telah CBN layani melalui Kurikulum Super5. Mari bergabung bersama kami untuk melayani anak-anak di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal lewat pendidikan dan jadilah berkat bagi mereka!
Sumber : Jawaban.com