Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Dampaknya bagi Warga NTT
Sumber: AFP/ARNOLD WELIANTO

News / 5 November 2024

Kalangan Sendiri

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Dampaknya bagi Warga NTT

Aprita L Ekanaru Official Writer
639

Ketika alam berbicara, manusia hanya bisa mendengar dan berdoa. Pada dini hari Senin, 4 November, sebuah kabar duka datang dari Nusa Tenggara Timur.

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur meletus, membawa dampak besar bagi ribuan warga di sekitar kawasan tersebut. Bencana ini tak hanya mengingatkan kita akan kekuatan alam, tetapi juga akan pentingnya solidaritas dan kepedulian untuk saling menopang dalam masa sulit. Berikut ini adalah beberapa fakta terkait erupsi yang mengguncang tanah Flores.

Korban Jiwa dan Evakuasi yang Berlangsung

Bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki telah merenggut nyawa sepuluh orang, berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Saat konferensi pers daring pada hari kejadian, Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengonfirmasi bahwa sembilan jenazah telah dievakuasi, sementara satu jenazah lainnya masih dalam proses evakuasi. Proses ini tidak mudah karena medan yang berat dan ancaman reruntuhan.

Sebagai umat yang beriman, kita tentu sangat berduka atas kehilangan ini. Kita diingatkan akan betapa singkatnya hidup dan pentingnya saling menguatkan satu sama lain, terutama dalam masa krisis seperti ini.

Dampak Erupsi Terhadap Ribuan Warga

Tak hanya korban jiwa, erupsi ini juga berdampak pada ribuan keluarga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Lewotobi. Menurut catatan BNPB, ada sekitar 10.295 warga di tujuh desa yang terdampak langsung oleh letusan ini. Di Kecamatan Wulanggitang, terdapat enam desa yang terdampak, sementara satu desa terdampak di Kecamatan Ile Bura. Abdul Muhari menegaskan bahwa angka tersebut merupakan jumlah warga terdampak, bukan pengungsi, namun dampaknya jelas terasa bagi kehidupan mereka sehari-hari.

Gangguan Transportasi Udara di Pulau Flores

Debu vulkanik dari erupsi juga menyebabkan empat bandara di Pulau Flores ditutup sementara. Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Gewayantana Larantuka, dan Bandara Frans Seda di Maumere semuanya terkena dampak. Penutupan ini terjadi karena maskapai penerbangan seperti Wings Air membatalkan sejumlah penerbangan demi keamanan. Keputusan ini tentu memengaruhi mobilitas warga serta proses pengiriman bantuan ke daerah terdampak.

Membangun Empati di Tengah Musibah

Peristiwa ini mengingatkan kita semua untuk selalu berserah pada Tuhan dan mengulurkan tangan kepada sesama. Musibah sering kali datang tanpa diduga, tetapi dalam setiap ujian selalu ada kesempatan bagi kita untuk belajar, membantu, dan menguatkan satu sama lain. 

Bagikan artikel ini dan kiranya kita dapat turut mendoakan para korban dan memberi dukungan kepada saudara-saudara kita di NTT yang terdampak erupsi ini.

Sumber : CNN.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami