Untuk pertama kalinya, Gereja Katolik memperkenalkan maskot kartun bernama “Luce” dalam rangka menyambut Tahun Yubileum 2025. Kata “Luce” memiliki arti “cahaya” dalam bahasa Italia.
Melalui karakter Luce, Vatikan berharap dapat menyampaikan pesan injil tentang pengharapan kepada generasi muda dengan cara yang lebih kontekstual.
Menjelang Tahun Yubileum 2025, Vatikan meluncurkan Luce, Maskot Vatikan sebagai wajah ceria yang akan menemani para peziarah.
Maskot ini menjadi upaya gereja untuk menjangkau generasi muda melalui budaya pop.
BACA JUGA: Kehadiran Paus Disambut Oleh Berbagai Tokoh Penting di Indonesia
Uskup Agung Rino Fisichella, Ketua Penyelenggara Tahun Yubileum, menyampaikan bahwa kehadiran Luce diharapkan dapat menarik minat generasi muda kepada gereja.
Makna Simbol dari Maskot Luce
Luce digambarkan sebagai karakter yang menggunakan jas hujan kuning, sepatu bot berlumpur, serta membawa salib sebagai simbol peziarah.
Jas hujan pelaut kuning yang digunakan Luce melambangkan bendera Vatikan dalam perjalanannya melewati badai kehidupan. Sementara sepatu bot yang digunakan Luce melambangkan perjalanan sulit dan panjang.
Sedangkan tongkatnya melambangkan ziarah menuju keabadian dan mata yang berbentuk kerang berkilauan di mata Luce melambangkan cangkang kerang di Camino de Santiago yang menjadi lambang perjalanan peziarah.
Dalam konferensi pers di Vatikan, di sebelah patung plastik Luce, Mgr. Fisichella menjelaskan bahwa cahaya di mata Luce sebagai lambang harapan di dalam hati.
Dengan tampilannya yang sederhana namun, Luce siap menemani para peziarah muda dalam perjalanan iman mereka.
Luce juga ditemani anjing kecil bernama Santino, yang selalu setia mendampinginya.
BACA JUGA: 6 Fakta Unik Vatikan Sebagai Pusat Gereja Katolik di Dunia
Sebagai maskot Vatikan, Luce tidak hanya hadir selama Tahun Yubileum di Roma tetapi juga akan tampil di berbagai acara lain, termasuk di paviliun Tahta Suci di Expo 2025 di Osaka, Jepang.
Di acara tersebut, Luce akan tampil bersama karya seni terkenal dari Museum Vatikan, yaitu lukisan “The Entombment of Christ” karya Caravaggio, yang akan dipinjamkan sementara untuk pameran ini.
Luce, Simbol Budaya Pop untuk Generasi Muda
Desain Luce diciptakan oleh Simone Legno, pendiri merek budaya pop tokidoki, yang terkenal dengan karya-karya bertema Jepang.
Legno merancang Luce dengan harapan maskot ini bisa menarik minat anak muda dan menyampaikan pesan kebaikan dan harapan.
Selain Luce, ada juga beberapa karakter teman peziarah Luce, seperti Fe, Xin, dan Sky, yang memakai jaket warna-warni.
Melalui Luce, Maskot Vatikan ini, gereja menunjukkan upayanya dalam mendekatkan diri kepada generasi muda, khususnya melalui budaya pop yang banyak digemari di kalangannya.
Gereja berharap Luce dapat membawa pesan cinta, harapan, dan iman dalam perjalanan Tahun Yubileum yang berlangsung dari malam Natal 2024 hingga 6 Januari 2026.
BACA JUGA: PGI Harapkan Tindak Lanjut Konkret dari Deklarasi Istiqlal untuk Mengatasi Krisis Global
Tahun Yubileum adalah tradisi suci Gereja Katolik yang diadakan setiap 25 tahun sekali.
Melalui kehadiran Luce, Maskot Vatikan, Vatikan berharap dapat mengundang umat muda untuk lebih berpartisipasi dalam acara-acara Gereja dengan cara yang lebih modern dan menyenangkan bagi mereka.
Suka dengan artikel ini? Bagikan artikel ini ke orang-orang di sekitarmu atau ke media sosial yang kamu punya.
Sumber : Berbagai Sumber