Angel, putri pertama dari Bapak Topo dan Ibu Ika, tumbuh di kota Sragen, Jawa Tengah. Sejak kecil, Angel dikenal sebagai anak yang aktif dan ceria, dengan ketertarikan yang mendalam pada olahraga, khususnya taekwondo. Setiap minggu, ia mengikuti latihan rutin dengan penuh semangat. Suatu ketika, pelatih taekwondo meminta semua anak untuk membawa body protector. Namun, harga body protector yang mencapai lebih dari Rp 700.000 menjadi masalah bagi keluarga Angel, yang hanya berpenghasilan dari hasil usaha wiraswasta.
Mengetahui situasi tersebut, Ibu Ika menyarankan Angel untuk berdoa kepada Tuhan agar dapat membeli body protector. Angel pun dengan tulus memanjatkan doa kepada-Nya. Tak disangka, Tuhan menjawab doanya dengan cara yang tidak terduga. Seorang guru di sekolah adik Angel menawarkan body protector bekas yang masih dalam kondisi baik dengan harga hanya sekitar Rp 200.000. Dengan demikian, Angel bisa mendapatkan body protector yang ia butuhkan untuk berlatih taekwondo.
Namun, meskipun aktif di bidang olahraga, Angel menunjukkan sifat yang berbeda saat berada di gereja. Di ibadah sekolah minggu, Angel cenderung pasif dan enggan untuk berbagi pengalaman tentang kebaikan Tuhan. Ketika guru sekolah minggu meminta Angel untuk bersaksi, ia dengan malu menggelengkan kepala, merasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan teman-temannya.
Suatu hari, dalam ibadah sekolah minggu di gereja GPI MASARAN, Sragen, yang telah menggunakan kurikulum Superbook sejak September 2016, Angel menyaksikan tayangan yang menginspirasi. Pada awal tahun 2024, kisah tentang Stefanus yang berani bersaksi mengenai imannya kepada Tuhan Yesus di Athena ditayangkan. Dalam tayangan tersebut, Superbook memberikan tantangan kepada anak-anak untuk bersaksi tentang iman dan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka.
Meskipun terinspirasi, Angel masih merasakan rasa takut dan malu untuk berbagi. Ia pun mengungkapkan perasaannya kepada ibunya, yang memberikan nasihat bijak. Ibu Ika menyarankan Angel untuk berdoa kepada Tuhan agar diberikan keberanian untuk bersaksi kepada teman-temannya, mengacu pada ayat Roma 10:14 yang mengingatkan bahwa orang tidak dapat berseru kepada Tuhan jika mereka tidak percaya, dan mereka tidak dapat percaya jika tidak mendengar tentang-Nya.
Setelah mendengar nasihat ibunya dan mengingat pesan dari Superbook, Angel memutuskan untuk menulis di selembar kertas tentang pertolongan dan kebaikan Tuhan, termasuk bagaimana Tuhan memberikannya body protector untuk latihan. Dengan semangat baru, Angel mulai berani bersaksi di depan teman-temannya setiap kali ada kesempatan di sekolah minggu.
Sejak saat itu, Angel tidak hanya aktif di luar gereja tetapi juga menunjukkan keberanian dalam berbagi iman di dalam komunitas gerejanya. Transformasi ini menjadi bukti bahwa keberanian dan keyakinan dapat tumbuh melalui iman, dan Angel kini hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, siap untuk bersaksi dan berbagi kasih-Nya kepada orang lain.
Mari bersama kita dukung pemuridan anak di berbagai daerah di Indonesia dengan turut mendukung pelayanan CBN INdonesia. Anda akan menuai anak-anak yang takut akan Tuhan serta memiliki potensi sebagai pemimpin-pemimpin di masa depan. Ambil bagian sekarang dengan cara KLIK DI SINI.
Sumber : Jawaban.com