The Satanic Temple Buka Praktek Aborsi Kedua, Tantangan Baru untuk Orang Kristen
Sumber: Spencer Platt/Getty Images

News / 18 October 2024

Kalangan Sendiri

The Satanic Temple Buka Praktek Aborsi Kedua, Tantangan Baru untuk Orang Kristen

Aprita L Ekanaru Official Writer
917

Dalam dunia yang semakin kompleks ini, isu aborsi sering menjadi perdebatan panas. Baru-baru ini, The Satanic Temple (TST) membuka klinik aborsi telehealth yang memicu banyak perhatian.

Mereka mempromosikan layanan ini sebagai "aborsi religius" dan menggambarkan aborsi sebagai bagian dari ritual spiritual. Ini menimbulkan banyak pertanyaan etis dan moral, terutama bagi komunitas Kristen.

Meskipun namanya mengandung kata "Satan," TST tidak memiliki hubungan dengan Gereja Setan yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey pada tahun 1960-an. TST berbasis di Salem, Massachusetts, dan menyelenggarakan berbagai layanan keagamaan, termasuk sesi virtual dua kali seminggu.

Klinik baru mereka, yang dikenal sebagai “Right to Your Life Satanic Abortion Clinic,” dibuka di Virginia dengan janji menyediakan layanan 24/7. Wanita yang ingin menggunakan layanan ini akan dikenakan biaya untuk obat-obatan yang menyebabkan aborsi, dengan klaim bahwa biaya tersebut akan membantu menutupi biaya perjalanan. TST menyatakan bahwa aborsi adalah "ritual penghancuran" yang memberikan perlindungan spiritual.

Erin Helian, direktur eksekutif TST, menjelaskan bahwa setiap pasien akan mendapatkan konsultasi secara virtual untuk memastikan keselamatan mereka. Namun, kekhawatiran muncul tentang potensi risiko yang mungkin dihadapi pasien tanpa adanya konsultasi langsung dengan dokter. Meski dianggap lebih aman, aborsi kimia sering kali menyisakan efek samping yang serius, termasuk pendarahan berat dan kram yang menyakitkan.

Salah satu aspek yang paling mengkhawatirkan dari layanan ini adalah kurangnya informasi yang jelas tentang bagaimana menangani jenazah bayi setelah aborsi. Hal ini menimbulkan pertanyaan moral dan etis bagi banyak orang, termasuk mereka yang percaya bahwa setiap kehidupan berharga.

Setelah keputusan Mahkamah Agung yang membatalkan Roe v. Wade di tahun 2022, TST membuka klinik pertama mereka di New Mexico pada Februari 2023. Klinik tersebut, dinamai sesuai dengan Hakim Mahkamah Agung Samuel Alito, mereka telah menawarkan 100 aborsi dengan biaya rata-rata sekitar $91.

Pengalaman perempuan yang menjalani aborsi juga menjadi sorotan. Banyak yang melaporkan bahwa mereka tidak mendapatkan informasi yang akurat tentang prosedur dan efek samping yang mungkin terjadi. Elizabeth Gillette, seorang perempuan yang mengalami aborsi, mengungkapkan pengalaman traumatisnya, dimana ia merasa tidak dipersiapkan untuk konsekuensi fisik dan emosional yang muncul.

Dalam konteks ini, penting bagi kita sebagai komunitas Kristen untuk memperhatikan apa yang terjadi di sekitar kita. Dengan memahami isu-isu ini secara mendalam, kita bisa berkontribusi dalam dialog yang lebih konstruktif mengenai kehidupan, moralitas, dan dukungan bagi mereka yang menghadapi pilihan sulit. Mari kita berdoa agar setiap keputusan yang diambil berlandaskan pada kasih dan kebenaran, menghargai setiap kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan.

Bagikan artikel ini untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menghargai kehidupan dan menghadapi tantangan moral di dunia saat ini. Mari terus terhubung dengan Tuhan dan tetap teguh dalam iman kita!

Sumber : christianpost.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami