Seiring dengan berkembangnya tren kecantikan di media sosial, semakin banyak anak perempuan yang terpengaruh untuk mengikuti standar kecantikan yang belum tentu sesuai dengan usia mereka.
Sebuah fenomena yang cukup mengejutkan adalah ketika anak-anak mulai merasa khawatir akan penuaan dini, padahal mereka masih sangat muda.
Dilansir dari detikHealth, ada seorang anak bernama Scarlett, yang pada usia 10 tahun sudah merasa takut akan munculnya keriput di wajahnya. Terinspirasi oleh beauty influencer di TikTok dan YouTube, Scarlett mulai menggunakan produk skincare yang tidak sesuai untuk usianya, termasuk produk anti-penuaan. Akibatnya, kulitnya mengalami kerusakan serius yang membekas hingga bertahun-tahun. Ini adalah gambaran nyata bagaimana tren kecantikan bisa membahayakan anak-anak ketika tidak didukung dengan edukasi yang tepat.
Bahaya Produk Skincare yang Tidak Sesuai Usia
Tren ini semakin meningkat dengan adanya tagar skincare untuk anak di media sosial, dimana anak-anak pra-remaja membanjiri toko-toko kecantikan untuk membeli produk skincare yang biasanya digunakan oleh orang dewasa. Fenomena ini bukan hanya membawa dampak fisik, seperti luka bakar kimia, iritasi, hingga reaksi alergi, tetapi juga bisa menimbulkan masalah yang lebih serius seperti kerusakan permanen pada kulit.
Menurut Dr. Brooke Jeffy, seorang dokter kulit dari Scottsdale, Arizona, bahan-bahan seperti retinol dan asam hidroksi yang biasa digunakan dalam produk anti-penuaan sangat keras untuk kulit anak-anak yang masih sensitif. Ketika digunakan pada kulit yang belum matang, bahan-bahan ini justru dapat mempercepat penuaan dini, merusak lapisan kulit, bahkan menyebabkan jaringan parut permanen. Dalam kasus Scarlett, akibat penggunaan produk-produk tersebut, wajahnya mengalami kemerahan dan muncul benjolan-benjolan kecil yang tak kunjung hilang.
Pentingnya Edukasi Skincare Sejak Dini
Sebagai orang tua, sangat penting untuk mengedukasi anak-anak tentang perawatan kulit yang tepat. Menurut para ahli, anak-anak hanya membutuhkan tiga hal dasar dalam rutinitas perawatan kulit mereka: pembersih yang lembut, pelembap, dan tabir surya. Mengajarkan anak untuk menjaga kulitnya dengan produk yang sesuai usia adalah langkah pertama untuk melindungi mereka dari dampak negatif tren kecantikan di media sosial.
Dampak Psikologis Tren Kecantikan pada Anak Perempuan
Lebih dari sekadar efek fisik, tren kecantikan yang tidak sehat ini juga dapat memengaruhi kesehatan mental anak-anak perempuan. Di usia yang rentan, saat mereka sedang mencari jati diri, tekanan untuk selalu tampil sempurna bisa merusak citra diri dan menurunkan harga diri mereka. Bahkan, tren ini berpotensi memicu kecemasan, depresi, dan gangguan makan di masa mendatang.
Sebagai orang tua Kristen, kita diajak untuk melindungi anak-anak kita dari pengaruh yang merusak, termasuk standar kecantikan yang tidak realistis. Sebaliknya, kita harus mengajarkan mereka untuk melihat diri mereka sebagai ciptaan yang berharga di mata Tuhan, yang tidak perlu mengubah dirinya demi standar dunia yang sementara.
Jangan lupa bagikan artikel ini, agar semakin banyak orang tua yang teredukasi ya! Tuhan Yesus memberkati Anda dan keluarga.
Sumber : detikHealth | Jawaban.com