Bonus cair? Jangan langsung healing tanpa membuat anggaran dulu kalua gak mau bonusmu habis dalam sekejap dan entah kemana.
Memang, bonus menjadi momen yang menggembirakan karena kita mendapatkan apresiasi atas kerja keras yang kita lakukan.
Namun, alangkah bijaknya jika bonus tidak dihabiskan begitu saja tanpa perencanaan.
Sebaliknya, kita dapat melihat bonus sebagai berkat dari Tuhan yang harus dikelola dengan bijak.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan ketika mendapatkan bonus:
1. Bayar Utang
Salah satu langkah terbaik yang dapat dilakukan saat mendapatkan bonus adalah melunasi utang, terutama utang berbunga tinggi.
Dengan mengurangi atau melunasi utang, kita tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga hidup lebih damai dan bebas dari tekanan keuangan.
Selain itu, melunasi utang adalah salah satu cara bagi kita untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
2. Membangun Dana Darurat
Kehidupan penuh dengan ketidakpastian, dan Alkitab mengingatkan kita untuk siap menghadapi perubahan.
Dalam 1 Timotius 6:17, kita diingatkan agar "Jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."
Oleh karena itu, menyisihkan sebagian bonus untuk membangun atau menambah dana darurat adalah tindakan yang bijaksana.
Dana darurat, idealnya sebesar 3-6 bulan pengeluaran, berfungsi sebagai penyangga ketika situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan, datang.
3. Berinvestasi
Dalam Injil Matius 25:14-30, terdapat perumpamaan tentang talenta yang mengajarkan pentingnya menggunakan sumber daya yang diberikan Tuhan dengan baik.
Salah satu cara untuk mengelola bonus adalah dengan berinvestasi. Dengan berinvestasi, baik di saham, reksa dana, atau properti, kita mempergunakan berkat dari Tuhan secara produktif.
4. Mengisi Tabungan Pensiun untuk Mempersiapkan Masa Tua
Menabung untuk masa depan, termasuk untuk pensiun, adalah bagian dari perencanaan keuangan yang bijaksana.
Amsal 13:22 mengingatkan bahwa "Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar."
Dengan mengalokasikan bonus untuk menabung di dana pensiun, kita dapat mempersiapkan masa tua yang tenang dan mandiri, serta memiliki cukup dana untuk membantu keluarga dan bahkan mendukung pelayanan atau misi gereja di kemudian hari.
5. Menikmati Hasil Kerja Keras dengan Mengatur Kebutuhan dan Keinginan
Tuhan tidak melarang kita menikmati hasil kerja keras kita. Dalam Pengkhotbah 3:13 tertulis, "Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah."
Setelah melunasi kewajiban dan berinvestasi, tidak ada salahnya menggunakan sebagian bonus untuk hal-hal yang dapat membawa sukacita, seperti liburan bersama keluarga atau membeli barang yang diinginkan.
Namun, tetaplah menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan agar tidak tergoda untuk hidup boros.
6. Memberi untuk Sesama Maupun Mendukung Pelayanan
Memberi adalah salah satu wujud kasih yang paling kuat. Lukas 6:38 berkata, "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
Bonus yang kita terima dapat menjadi sarana untuk menolong sesama melalui donasi atau sumbangan kepada gereja, yayasan, atau mereka yang membutuhkan. Memberi dengan hati yang tulus bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga mengundang berkat Tuhan bagi hidup kita.
Jika Anda rindu menjadi saluran berkat dan memperluas Kerajaan Allah, Anda juga bisa mendukung pelayanan CBN dengan berdonasi untuk melayani generasi di Indonesia untuk mengenal Yesus Kristus dan menerima-Nya sebagai Juruselamat. Klik di sini untuk berdonasi.
7. Mengembangkan Diri dengan Mengasah Talenta yang Diberikan Tuhan
Sebagaimana dalam perumpamaan tentang talenta, Tuhan menginginkan kita untuk mengembangkan kemampuan dan talenta yang telah Ia berikan.
Menggunakan bonus untuk mengikuti kursus, pelatihan, atau pendidikan tambahan dapat menjadi investasi bagi pengembangan diri, memperbesar peluang karier, dan pada akhirnya menjadi saluran berkat bagi orang lain.
Dengan demikian, kita tidak hanya memperoleh manfaat finansial, tetapi juga menjalani hidup yang selaras dengan prinsip-prinsip iman kita.
Sumber : Jawaban.com