Kehadiran anak pertama akan menjadi sesuatu yang didambakan oleh tiap pasangan, namun apa jadinya seorang anak yang dinantikan itu harus direlakan dan tidak bisa hadir di dunia. Inilah yang Ibu Dewinta (33 tahun) rasakan tujuh tahun lalu.
Ia dan suaminya sudah menikah sejak tahun 2016. Puji Tuhan dalam beberapa bulan setelah pernikahannya, Ibu Dewinta telah dikaruniai seorang anak. Rasa bahagia jelas mewarnai Ibu Dewinta dan suaminya.
Namun kebahagiaan itu hanya bertahan sementara, karena pada tahun 2017 ketika usia kandungan Ibu Dewinta mencapai tiga bulan, ia mengalami keguguran.Sebab kondisi kandungannya yang sangat lemah. Peristiwa itu sangat menghancurkan hatinya, membuatnya merasa sedih dan terpuruk.
BACA JUGA : Saat Rasa Putus Asa Mengguncang, Ini yang Tuhan Lakukan Pada Riahdo
Sejak saat itu, Ibu Dewinta dan suaminya kembali berjuang dan berharap untuk mendapatkan keturunan. Selama 7 tahun segala hal mereka coba, dimulai dengan mengonsumsi makanan yang sehat, vitamin, serta tak henti-hentinya meminta doa dari orang-orang di sekitarnya. Namun dengan segala upaya tersebut, Ibu Dewinta belum juga mengandung.
Dalam penantian panjang itu, Ibu Dewinta sering dibanding-bandingkan dengan orang-orang di sekitarnya yang sudah mengandung.
“Waktu itu sedih, sangat sangat sedih, apalagi lama lagi dapetnya. Memang berlinang air mata, perjuangan yang sangat sangat berat sekali, apalagi dengar orang yang gini gitu..seperti, ‘kenapa kamu belum dapat, padahal si ini sudah dapat’. Sempat juga menyerah...” ungkapnya.
Tetangganya sering menyarankan untuk pergi ke dukun, namun Ibu Dewinta menolak sebab tidak mau menduakan Tuhan. Meskipun selalu mendapatkan dukungan suami, Ibu Dewinta mulai menyerah dan menerima kenyataan bahwa ia mungkin tidak bisa hamil.
Sumber : Jawaban.com