Pernahkah Anda merasakan kehampaan dalam pernikahan yang seakan-akan segalanya menjadi rutin dan membosankan? Bagaimana jika fase ini ternyata adalah bagian alami dari perjalanan cinta Anda?
Dalam setiap pernikahan, fase hampa adalah suatu hal yang tak terelakkan. Rani Anggraeni Dewi seorang Conscious Marriage Advocate Certified Couple Therapist & PreMarital Consultant mengungkap berbagai aspek yang sering kali tidak dibicarakan secara terbuka oleh pasangan. Kehampaan ini sering kali diakibatkan oleh rutinitas harian yang monoton, kurangnya komunikasi efektif, atau perubahan prioritas setelah memiliki anak.
Penyebab Fase Hampa
Kesibukan sehari-hari sering kali membuat pasangan lupa akan pentingnya kebersamaan dan komunikasi yang hangat.
Komunikasi yang buruk dapat menyebabkan rasa terputusnya hubungan emosional antara suami dan istri.
Kehadiran anak sering kali mengubah dinamika pernikahan, membuat pasangan fokus pada anak dan mengabaikan hubungan mereka sendiri.
Cara Mengatasi Fase Hampa
Jadwalkan waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati, membicarakan perasaan, harapan, dan kekhawatiran Anda.
Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas bersama yang Anda nikmati, seperti kencan malam atau liburan singkat.
Mengingat kembali tujuan dan impian bersama dapat membantu mempererat ikatan dan memberikan arah baru dalam hubungan Anda.
Fase hampa dalam pernikahan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan peluang untuk memperkuat dan memperdalam hubungan Anda. Dengan komunikasi yang baik dan usaha bersama, Anda dapat melewati fase ini dan menjaga cinta tetap menyala sepanjang perjalanan hidup bersama.
Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DI SINI. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
BACAAN TERKAIT:
Bosan dengan Pasangan, Wajar atau Tidak?
Bagaimana Menghadapi Hubungan Pernikahan yang Membosankan?
Sumber : Parentalk | Jawaban.com