Ester Jeanette, berbagi kisahnya tentang bagaimana kesetiaan pada tujuan Tuhan dapat mengubah hidup nya.
Latar belakang keluarganya yang penuh tantangan karena konflik mama papanya dan perjuangan telah membentuk karakter kuat dalam dirinya. Namun, perjalanan spiritual dan profesional Jean tidak selalu mulus.
Sejak kecil, Jean menghadapi konflik orang tua yang sering bertengkar. Ayahnya, yang telat bertobat, menambah beban mental bagi keluarganya.
"Sempat berpikir ini rumah gue yang mana ya? Rumah asli itu rumah apa? Karena aku ngerasa di rumah nggak kayak home," kata Jean tentang masa kecilnya.
BACA JUGA : Terungkap Sisi Lain Randy Pangalila yang Jarang Diketahui Orang
Meski hidup dalam situasi keluarga yang sulit, Jean selalu menemukan tempat berlindung di gereja. Di sanalah dia menemukan kasih Tuhan yang tanpa syarat. "Kita harus tahu bahwa Tuhan benar-benar mengasihi kita karena kalau kita nggak tahu kalau kita dikasihi, kita nggak akan bisa mengasihi orang lain," ujarnya.
Saat ini, Jean adalah pendiri Social Bread, sebuah startup yang membantu pemilik bisnis kecil untuk tumbuh melalui media sosial. Social Bread juga memberi ruang bagi content creator untuk mengembangkan bakat mereka.
Jean menjelaskan bahwa ide mendirikan Social Bread tidak pernah terbayang sebelumnya, tetapi jauh ketika SMP, dia memiliki keinginan untuk mendirikan bisnis atau komunitas.
"Waktu itu aku disuruh tulis visi hidupku, dan aku tulis ingin punya bisnis atau komunitas yang mengembangkan talenta anak muda dan jadi berkat buat orang lain," ungkapnya.
BACA JUGA : Stroke di Usia Muda Membuat Musisi Ini Kehilang Harapan dan Temukan Tujuan Baru
Namun, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Jean mengalami masa-masa sulit ketika memulai Social Bread. "Struggling banget, dan tiba-tiba Tuhan ingetin kalau ini adalah panggilan-Nya. Tuhan bilang, 'Ini pekerjaan Tuhan, kamu jalanin aja dengan setia, nggak usah takut,'" katanya.
Meski terlihat kuat di luar, Jean mengakui bahwa dia sering merasa rapuh di dalam. Dia pernah berpaling dari Tuhan dan mencari pelarian sementara melalui minuman alkohol
"Sempatlah aku lari dari Tuhan, pelayanan tetap jalan, tapi setelah itu aku pergi ke bar minum. Besoknya pelayanan lagi. Itu capek banget dan tahu itu salah tapi susah keluarnya," cerita Jean.
Namun, momen itu menjadi titik balik baginya untuk kembali kepada Tuhan.
Kini, Jean memimpin komunitas yang terdiri dari ratusan anak muda, dan terus berkomitmen pada visi yang Tuhan berikan. "Aku percaya bahwa kita harus setia dengan apa yang sudah Tuhan percayakan, dan Tuhan pasti siapkan bagian kita," tegasnya.
Melalui Social Bread, Jean ingin membantu lebih banyak bisnis kecil dan content creator di seluruh Indonesia. Dia berharap bisa membuka lebih banyak cabang di berbagai kota besar di Indonesia.
"Visi kami adalah menjadi partner yang tepat untuk para pemilik bisnis dan content creator, membantu mereka bertumbuh dan memberikan dampak positif bagi banyak orang," jelasnya.
Jean juga mengakui bahwa sosial media saat ini penuh dengan konten yang tidak selalu positif. Namun, dia yakin bahwa konten yang bermakna dan baik bisa memberikan dampak besar. "Kita bisa viral tanpa harus melakukan sesuatu yang aneh-aneh. Talenta anak-anak muda bisa digunakan untuk kebaikan," ujarnya
Jean berpesan kepada anak muda untuk selalu percaya bahwa mereka dikasihi oleh Tuhan dan memiliki tujuan dalam hidup mereka. "Ketika kita tahu bahwa kita dikasihi, kita bisa mengasihi orang lain. Dan kita harus setia dengan apa yang Tuhan percayakan dalam hidup kita," pesan Jean
Kisah Jean adalah bukti nyata bahwa kesetiaan pada tujuan Tuhan dapat membawa kita melalui berbagai tantangan hidup.
Ingin tahu lebih banyak tentang perjalanan inspiratif Jean dan bagaimana Social Bread membantu anak muda dan pemilik bisnis? Tonton selengkapnya di Solusi TV.
Klik Video Dibawah ini: