5 Peringkat Teratas Gereja Paling Tua dan Bersejarah di Indonesia
Sumber: wartacelebes.id

News / 9 June 2023

Kalangan Sendiri

5 Peringkat Teratas Gereja Paling Tua dan Bersejarah di Indonesia

Bella Tiurma Official Writer
1076

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan akan warisan budaya dan tempat bersejarah. Di antara banyaknya bangunan yang luar biasa, terdapat beberapa bangunan gereja tua di Indonesia yang menjadi bukti nyata sebuah implementasi keimanan dan ketekunan umat Kristiani. 

Gereja yang menjadi salah satu institusi keagamaan yang memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya suatu bangsa. Namun, di antara semua gereja tersebut, terdapat beberapa gereja yang dianggap sebagai gereja tertua di Indonesia, yang telah menyaksikan berbagai perubahan sejarah dan perjalanan agama di negeri ini.  

Gereja ini telah menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang agama Kristen di Indonesia, menyimpan jejak sejarah yang tak tergantikan serta menceritakan kisah-kisah yang melampaui waktu. Dengan keindahan arsitektur yang khas dan suasana yang sakral, gereja tertua ini mampu menarik perhatian para peziarah dan pengunjung dari berbagai penjuru dunia.

 

Baca Juga : Mengenal 5 Gereja Bersejarah yang Menakjubkan di Indonesia

 

Berikut 5 peringkat teratas gereja paling tua dan bersejarah di Indonesia. 

1. Gereja Sentrum, Manado, Sulawesi Utara 

Pada peringkat pertama ditempati oleh Gereja Sentrum atau biasa dikenal juga dengan Gereja Masehi Injil yang berlokasi tepat di Minahasa, Manado, Sulawesi Utara ini sudah berdiri sejak 1677. Gereja ini merupakan gereja peninggalan masa kolonial Belanda. 

Pertama kali Gereja Sentrum bernama Gereja Besar (Oude Kerk) Manado, yang dibangun sejalan dengan Benteng Forth Nieuw Amsterdam. Gereja Sentrum pun menjadi salah satu artefak budaya dan situs sejarah religius di Manado. 

2. Gereja Tugu, Jakarta Utara, DKI Jakarta 

Gereja paling tua di Indonesia yang kedua tepat berada di ibukota Indonesia, DKI Jakarta, yaitu Gereja Tugu. Gereja ini terletak di salah satu daerah di Jakarta Utara tepatnya di Kampung Tugu. Meskipun saat ini bangunan Gereja Tugu bukanlah bangunan asli yang sudah berdiri dari tahun 1678, gereja ini tetap menjadi salah satu gereja tertua menurut catatan sejarah Indonesia. 

Bangunan yang saat ini bisa kita lihat adalah hasil dari renovasi pada tahun 1738. Walaupun pada tahun 1740 bangunan gereja ini mengalami kehancuran akibat peristiwa Geger Pecinan atau Tragedi Angke. Sehingga pada Tahun 1744 telah dilakukan renovasi kembali oleh Yustinus Vinck, seorang tuan tanah. 

3. Gereja Sion, Jakarta Barat, DKI Jakarta 

Gereja kedua yang berada di ibukota Indonesia menjadi gereja paling tua ketiga, terletak di Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua, Jakarta Barat. Gereja SIon merupakan Gereja Portugis atau Portugeesche Buitenkerk yang berdiri sejak tahun 1695. Hingga saat ini Gereja Sion masih tetap digunakan dan telah dilindungi oleh pemerintah melalui SK Gubernur DKI Jakarta. 

Gereja yang berdiri dengan gaya klasik yang memiliki kapasitas jemaat sebanyak 1.000 ini dibangun oleh seorang arsitek yang berasal dari Rotterdam, Belanda, yang beranama E Ewout Verhagen. Dalam pembangunan Gereja Sion menggunakan sepuluh ribu kayu balok bundar yang digunakan sebagai fondasi gereja. 

 

Baca Juga : 10 Gereja Ikonik Indonesia Ini Punya Sejarah Panjang, Wajib Anda Kunjungi Nih!

 

4. Gereja Ebenhaezer, Titawaai, Maluku Tengah 

Gereja paling tua di Indonesia selanjutnya terletak pada bagian timur Indonesia, tepatnya di Titawaai,  Maluku Tengah. Gereja yang didirikan pada kepemimpinan Raja Sila Djouw Louwis Pati Sila diperkirakan dibangun sekitar tahun 1715 – 1719 berdasarkan prasasti yang berada di dinding gereja. Meskipun Gereja Ebenhaezer ini telah mengalami beberapa kali renovasi, tidak mengubah arsitektur bangunan dan tata ruangnya. 

5. Gereja Blenduk, Semarang Jawa Tengah 

Gereja paling tua terakhir ditempati oleh Gereja Blenduk yang dibangun pada masa kepemimpinan Portugis pada tahun 1753 dengan bentuk yang sederhana. Gereja ini tepatnya terletak di Semarang, Jawa Tengah yang menjadi salah satu objek yang menjadi ciri khas di kota Lama Semarang yang bergaya Eropa klasik. 

Gereja ini awalnya didirikan dalam bentuk rumah panggung dengan arsitektur Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, gereja ini mengalami renovasi sebanyak tiga kali pada tahun 1753, 1894, dan 2003, yang terdokumentasikan melalui batu marmer yang terletak di bawah altar gereja. Batu marmer tersebut mencatat setiap tahap renovasi yang telah dilakukan.

Sumber : jawaban.com | inews.id | harianmuba.disway.id
Halaman :
1

Ikuti Kami