Ezer, Dari Pemalu Jadi Anak yang Punya Kepemimpinan yang Kuat

Joshua Ebenhaezer Manik Sihotang, akrab disapa Ezer, dulunya adalah anak laki-laki yang pemalu dan tertutup. Sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarganya, Ezer dibesarkan dengan perlindungan dan kasih sayang yang berlebihan dari orang tuanya. Hal ini mengakibatkan dia kurang mandiri dan tidak berani menyampaikan kebenaran yang ia tahu melalui Alkitab atas perkataan teman-temannya.

Tantangan utama Ezer adalah rasa malunya, yang membuat rasa percaya dirinya hilang. Tapi Ezer mulai berubah setelah mengikuti Sekolah Minggu Superbook. Melalui kisah Sadrakh, mesakh dan Abednego, Ezer belajar tentang keteguhan iman ketiga pahlawan ini.

 

Baca Juga:

Pilih Hidup Taat Kepada Tuhan Daripada Ikut-ikutan Teman

Anak Ini Memilih Berubah Untuk Menyenangkan Hati Tuhan

 

Sekarang, Ezer telah berani mengungkapkan kebenaran yang ia ketahui kepada teman-temannya. Ia tak lagi punya ketakutan saat menghadapi teman-teman yang suka membully anak lain dan berkata kasar. Keberanian Ezer juga terlihat melalui inisiatifnya bergabung dalam komunitas doa di gereja. Dia menjadi anak yang aktif melayani seperti menjadi pemimpin pujian, pendoa dan ambil bagian di bidang multimedia. 

Ezer yang saat ini tidak lagi seorang pemalu. Dia sudah bertumbuh menjadi anak yang punya kepemimpinan yang kuat. Lewat kisah-kisah Superbook dan bimbingan guru sekolah minggu, Ezer mampu berubah menjadi anak yang mengasihi Tuhan, mencintai firman-Nya dan missioner. 

Masih banyak anak yang butuh diubahkan seperti Ezer. Apakah Anda mau bergabung bersama kami bergerak untuk memuridkan generasi ini melalui Superbook? Klik link di bawah ini.

 

Dukung Superbook

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles