Siapa yang Harus Meningkatkan Kesadaran akan Tegangnya Realitas Kekerasan di Lingkungan Pendidikan?
Sumber: canva.com

Relationship / 23 May 2023

Kalangan Sendiri

Siapa yang Harus Meningkatkan Kesadaran akan Tegangnya Realitas Kekerasan di Lingkungan Pendidikan?

Wisnu Prianggani Contributor
1302

Peristiwa tragis sudah terjadi di sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Seorang murid kelas 2 yang identitasnya belum diungkapkan meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya pada Senin (15/5/2023). Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan besar terhadap kekerasan di lingkungan sekolah.

Kakek korban yang berinisial HY mengungkapkan bahwa setelah kejadian itu cucunya mengeluh sakit. Meskipun dalam kondisi yang kurang baik, keesokan harinya korban memaksa diri untuk pergi ke sekolah. Sayangnya nasib buruk kembali menimpanya ketika dia kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya. Serangan kedua ini membuat kondisi korban semakin memburuk sehingga dia harus segera dilarikan ke RS Primaya pada Rabu, 16 Mei 2023 karena mengalami kejang-kejang.

Kejadian yang menyedihkan ini semakin memilukan ketika diketahui bahwa korban pada awalnya enggan mengungkapkan kepada dokter dan orangtuanya bahwa dia telah menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya. HY menjelaskan bahwa dokter akhirnya mengambil langkah cerdas dengan meminta keluarga korban untuk keluar dari ruangan, sementara mereka bersembunyi di balik tirai di ruang pemeriksaan. Hanya pada saat itu korban berani mengakui bahwa dia telah dikeroyok oleh tiga orang kakak kelasnya.

Dampak dari pengeroyokan tersebut sangat mengkhawatirkan dan setelah berjuang melawan luka serius yang dialaminya selama tiga hari, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Sabtu. Informasi dari dokter mengungkapkan bahwa korban mengalami luka pada organ dalam sebagai akibat dari pengeroyokan tersebut. Kejadian ini bukan hanya menyebabkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memunculkan kekhawatiran di masyarakat terkait kekerasan dalam lingkungan sekolah.

Tindakan kekerasan tidak dapat ditoleransi dalam bentuk apa pun. Peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak baik sekolah maupun orangtua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan pendidikan. Sekolah perlu memiliki kebijakan yang kuat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan, serta meningkatkan pengawasan terhadap interaksi antar murid.

Selain itu, perlu adanya peran aktif dari orangtua untuk berkomunikasi dengan anak-anak mereka, mendengarkan permasalahan yang mereka hadapi, dan memberikan perlindungan serta dukungan. Anak-anak harus merasa aman dan nyaman di sekolah, di mana mereka dapat belajar dan tumbuh dengan baik.

Berikut adalah beberapa tips untuk orangtua:

1. Komunikasi terbuka

Selalu berkomunikasi dengan anak-anak Anda secara terbuka. Jadilah pendengar yang baik dan berikan mereka ruang untuk berbagi pengalaman dan permasalahan di sekolah.

 

2. Jadwal waktu berkualitas

Luangkan waktu berkualitas bersama anak-anak Anda. Dengan menjalin hubungan yang kuat, mereka akan lebih percaya diri untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.

 

3. Kenali tanda-tanda kekerasan

Pelajari tanda-tanda bahwa anak Anda mungkin menjadi korban kekerasan di sekolah, seperti perubahan perilaku, penurunan semangat belajar, atau luka fisik yang tidak wajar.

 

4. Terlibat dengan sekolah

Jalin kerja sama yang baik dengan pihak sekolah. Ikuti pertemuan orangtua guru secara teratur dan terlibat dalam program-program sekolah yang bertujuan untuk mencegah kekerasan.

 

5. Ajarkan pemecahan konflik

Beri anak-anak Anda keterampilan pemecahan konflik yang baik. Ajarkan mereka cara menghadapi masalah dengan cara yang non-kekerasan dan membantu mereka memahami pentingnya empati dan pengertian.

Keselamatan dan kesejahteraan anak-anak kita adalah tanggung jawab bersama. Mari kita semua berperan aktif dalam melindungi anak-anak dari kekerasan dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman, di mana mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan bahagia. Peristiwa tragis ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak, baik sekolah maupun orangtua, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan anak-anak di lingkungan pendidikan. Tindakan kekerasan tidak boleh ditoleransi dalam segala bentuknya, sebagaimana tertulis dalam Efesus 4:31-32, “Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Halaman :
1

Ikuti Kami