Mengenal Lebih Dekat Sejarah Gereja Pertama di Solo, Gereja Santo Antonius Purbayan
Sumber: jadwal-misa.info

News / 22 May 2023

Kalangan Sendiri

Mengenal Lebih Dekat Sejarah Gereja Pertama di Solo, Gereja Santo Antonius Purbayan

Bella Tiurma Official Writer
1369

Gereja Santo Antonius Purbayan merupakan gereja Katolik pertama yang dibangun di kota Solo yang diusulkan oleh Romo Cornelis Stiphout, SJ. Saat ini bangunan gereja masih mempertahankan bentuk aslinya, dimana tiang-tiang penyangga pada gereja dihiasi dengan ukiran-ukiran ornamen salib. 

Gereja Santo Antonius Purbayan yang dibangun pada November 1916 memiliki sejarah yang panjang. Dengan tujuan pembangunan sebagai tempat menyebarkan agama Katolik oleh misionaris pada masa Pemerintahan Belanda melalui pelayanannya. 

Selain memiliki sejarah yang panjang dan menjadi salah satu peninggalan arsitektur kolonial dari masa ke masa, Gereja Santo Antonius Purbayan menjadi tempat dibaptisnya seorang pahlawan nasional Republik Indonesia pada tahun 1949, Brigadir Jendral (Anumerta) Ignatius Slamet Riyadi, seorang pemimpin dalam berbagai pertempuran melawan penjajahan Belanda di kota Solo. Nama Slamet Riyadi pun diabadikan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai nama jalan dan sebuah patuh di Bundaran Gadak. 

Awal Mula Gereja Santo Antonius Purbayan 

Pada tahun 1827, seorang imam yang bernama Lambertus Prinsen dikirim oleh Pemerintahan Belanda untuk melaksanakan misinya, yaitu menyebarkan ajaran agama Katolik di kota Solo. Seiring berjalannya waktu, jemaat Katolik di kota Solo semakin hari semakin bertambah. Namun, jumlah jemaat saat itu masih belum dikatakan sempurna. Karena hingga waktunya pembaptisan berlangsung Surakarta masih belum menjadi sebuah stasi yang tetap. 

Hingga pada tahun 1896, Ambarawa diresmikan sebagai Paroki dan secara tidak langsung Surakarta menjadi stasi yang masuk ke dalam Paroki Ambarawa. Hingga suatu waktu pada tahun 1905, seorang pastor yang bertugas di Paroki Ambarawa, yaitu Pastor Stiphout, SJ, mengusulkan untuk mendirikan Pastoran Surakarta. 

Sampai dimana sebuah keputusan diberikan untuk pembangunan gereja yang dimulai pada tanggal 29 Oktober 1905. Berkat segala usaha yang dilakukan oleh Pastor Stiphout, akhirnya membuahkan hasil. Pada 22 Desember 1907 untuk pertama kalinya diadakan misa suci pertama. 

Gereja Santo Antonius Purbayan telah selesai dibangun pada November 1916, dan kala itu Pastor Stiphout diangkat menjadi pastor pertama di Paroki Prubayan. 

Kondisi Gereja Saat Ini 

Sebuah gereja dengan bangunan yang indah dan kaya akan sejarah, tidak luput dari kunjungan sejumlah orang di pagi hari yang datang untuk berdoa sebelum memulai pekerjaan dan aktivitasnya. Selain itu, banyak orangtua yang memanfaatkan waktu luangnya setelah mengantarkan anak-anaknya untuk datang dan berdoa. 

Sebuah gereja yang memiliki suasana tenang dan damai, menyuguhkan interior gereja yang memukau dengan detail ornamen yang indah dan menawan menjadi daya tarik sejumlah orang untuk merasakan kedamaian. Tak hanya itu, Gereja Santo Antonious Purbayan, pada bagian atas mimbar diperindah dengan jendela mozaik kaca dan diberikan sentuhan warna yang memukau. 

Keindahan pun juga terlihat pada bagian belakang altar mimbar yang memiliki ornamen garis yang dipadu padankan dengan lampu-lampu kecil. Sebagai pelengkap untuk terciptanya suasana yang khidmat, di sekeliling bagungan gereja terdapat beberapa patung orang kudus yang dihormati oleh umat Katolik. 

Saat ini Gereja Santo Antonius Purbayan memiliki peran aktif dalam mendukung sikap toleransi umat beragama di kota Solo. Beberapa kali gereja mendapatkan kunjungan dari beberapa tokoh agama lain dan mempersilahkan penggunaan lahan parkir yang luas untuk digunakan sebagai tempat acara peringatan keagamaan lain. Tak hanya menjadi tempat beribadah saja, Gereja Santo Antonius Purbayan adalah bangunan yang menjadi warisan budaya yang sangat berharga bagi kota Solo.

Sumber : beritasoloraya.com | kompas.com | wikipedia
Halaman :
1

Ikuti Kami