Setelah Bergabung di SOL, Hubungan Nano dengan Ayah dan Teman-temannya Tuhan Pulihkan
Sumber: Jawaban.com

True Story / 7 May 2023

Kalangan Sendiri

Setelah Bergabung di SOL, Hubungan Nano dengan Ayah dan Teman-temannya Tuhan Pulihkan

Aprita L Ekanaru Official Writer
1004

Dominik Christiano (9 tahun) telah mengikuti pembinaan sanggar belajar anak SOL (School Of Life) sejak Juli 2022. Anak yang biasa dipanggil Nano ini merupakan anak pertama dari dua bersaudara, saat ini ia tinggal bersama kedua orang tuanya yaitu Bapak Yonatanel dan ibu Irma. Menurut Ibu Irma, Sebelum mengikuti pembinaan di SOL, Nano merupakan anak yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah karena seringkali Nano bingung dengan pelajaran yang didapatkan di sekolah. Hal inilah yang sering membuat Ayah Nano selalu emosi dalam menghadapi Nano, sehingga Ayahnya sering marah-marah kepada Nano dan berkata kasar. 

Perkataan yang tidak baik yang sering Nano terima dari Ayahnya tersebut telah membuatnya sakit hati kepada Ayahnya dan membuat ia semakin tidak mau mendengar nasihat orang tuanya. Nano bertumbuh menjadi anak sering berkata kasar pada teman-temannya, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Nano tidak segan-segan mengumpat temannya dengan kata-kata kasar seperti yang dilakukan Ayahnya pada dia, ketika ada hal-hal yang membuatnya emosi pada waktu bermain dengan temannya. Hal tersebut merupakan pelampiasan dari kemarahan Nano pada Ayahnya.

Namun, sejak mengikuti pembinaan di SOL, Nano mengalami banyak perubahan karakter yang baik. Di SOL, ia belajar tentang pembinaan karakter dan juga mengikuti ibadah seminggu sekali dengan menggunakan modul Superbook. Pada bulan Maret 2023, ketika di Ibadah Superbook diputar topik “Aku Berharga” dari Superbook Kids Club, Nano merasakan betapa pentingnya ia sebagai individu di hadapan Tuhan, walaupun sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari Ayahnya. Saat itu juga, Nano merenung dan menangis ketika mengingat kata-kata kasar yang sering diucapkan oleh ayahnya, namun ia memilih untuk memaafkan Ayahnya dan berjanji untuk menjadi anak yang taat dan sayang kepada orangtuanya, serta mengasihi teman-temannya.

Sejak saat itu, Nano mulai berubah. Ia menjadi lebih menghargai orang tuanya dan mau taat pada nasehat mereka. Ia juga tidak lagi berkata-kata kasar atau mengumpat teman-temannya dengan kata-kata yang tidak pantas. Selain itu, Nano juga rajin berdoa dan mulai bertanggung jawab membantu orang tuanya di rumah. Ia juga lebih memahami tanggung jawabnya dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Kisah Nano mengingatkan kita akan betapa pentingnya pembinaan karakter sejak usia dini. Sebuah pembinaan yang baik dapat membantu anak-anak untuk memahami nilai-nilai kehidupan dan memberikan mereka dasar yang kuat untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kisah Nano juga mengajarkan kita tentang pentingnya pengampunan dan memaafkan orang lain, terutama orang yang pernah menyakiti kita. Hal ini akan membantu kita untuk memperoleh kedamaian batin dan menumbuhkan hubungan yang sehat dan harmonis dengan orang di sekitar kita.

 

SAYA MAU MENDUKUNG SCHOOL OF LIFE

 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami