Ada 5 Fakta Tentang Bahtera Nuh yang Mungkin Belum Kamu Ketahui
Sumber: canva.com

Kata Alkitab / 22 April 2023

Kalangan Sendiri

Ada 5 Fakta Tentang Bahtera Nuh yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Wisnu Prianggani Contributor
1487

Kisah Nuh dan bahtera yang membawa satu keluarganya selamat dari air bah adalah salah satu kisah terkenal dari Perjanjian Lama yang sudah pasti dikenal oleh umat Kristen di seluruh dunia. Tapi tahu kah Anda bahwa kisah yang sudah diceritakan sejak sekolah minggu ini cukup banyak memunculkan kontroversi dan perdebatan karena fakta mengenai air bah yang berlangsung lama di muka bumi ini.

Kisah Nuh memang sudah sangat terkenal dan telah berhasil dikomersialkan dalam budaya kita sekarang. Meski begitu, masih ada beberapa fakta menarik tentang kisah ini yang mungkin masih tidak banyak diketahui. Berikut adalah lima fakta tentang Bahtera Nuh dan kisahnya.

1. Keturunan Adam

Meskipun Kain dan Habel mungkin lebih dikenal sebagai anak-anak Adam dan Hawa, tapi Allah memerintahkan pasangan itu untuk memperbanyak keturunan (Kejadian 1:28) dan memiliki lebih banyak anak. Set, satu-satunya anak Adam dan Hawa yang disebutkan dalam Alkitab, merupakan salah satu dari anak-anak mereka yang lain. Dalam bagian Alkitab yang mengisahkan silsilah keturunan Adam, Nuh disebutkan sebagai keturunan ke-10 dari Adam dan Hawa, yang berasal dari keturunan Set.

 

Baca Juga: Fakta Alkitab : Membongkar Misteri Dibalik Pembuatan Bahtera Nuh dan Datangnya Air Bah

 

2. Ukuran Perahu Nuh

Ukuran perahu Nuh dikatakan hanya sepertiga dari kapal Titanic. Alkitab mencatat ukurannya dalam hasta, yaitu 300 hasta panjangnya, 50 hasta lebarnya, dan 30 hasta tingginya. Volume perahu sekitar 1,5 juta kaki kubik, sekitar sepertiga volume kapal Titanic. Namun, beberapa orang meragukan kapasitas perahu tersebut untuk menampung dua ekor setiap jenis hewan. Tetapi, ukuran perahu menunjukkan bahwa kapal itu memiliki ruang yang sama dengan 250 gerbong barang kereta api yang dapat menampung sekitar 20.000-40.000 hewan. Perlu diketahui bahwa ukuran hasta dalam konteks ini bisa kita samakan dengan jarak dari siku laki-laki hingga ujung jari tengahnya, biasanya sekitar 18-21 inci.

 

3. Bayi pertama yang lahir setelah banjir

Arphaxad adalah naman adalah bayi pertama yang dilahirkan setelah banjir terjadi. Ini tercatat dalam Kitab Kejadian, di mana Kejadian 11:10 menjelaskan bahwa bayi ini adalah putra Sem, anak Nuh, yang dilahirkan dua tahun setelah banjir.

 

Baca Juga: 3 Situs Kristen Bersejarah Ini Jadi Sorotan Dunia

 

4. Lokasi Bahtera Nuh mendarat

Menurut Kejadian 8:4, bahtera tersebut berhenti di pegunungan Ararat di Turki. Banyak ekspedisi telah mencari bahtera di Gunung Ararat, sedangkan yang lain berfokus pada gunung-gunung terdekat di Iran. Referensi tentang observasi bahtera di wilayah itu sudah sangat lama. Bob Cornuke, presiden Bible Archaeology Search and Exploration (BASE) Institute, merujuk pada Kitab Suci yang mendukung gagasan bahwa Bahtera Nuh mendarat di Pegunungan Elborz terdekat, yang membentang dari perbatasan Armenia hingga Afghanistan. Selama ekspedisi pada tahun 2007 di sana, Cornuke dan timnya menemukan formasi batu yang tidak biasa di sisi bukit, 14.000 kaki di atas permukaan laut, yang memiliki penampilan balok kayu fosil. Formasi ini sekitar 400 kaki panjangnya, yang sesuai dengan ukuran Bahtera seperti yang dijelaskan dalam Alkitab. Tim Cornuke juga menemukan kehidupan laut di sekitar objek tersebut, termasuk ribuan kerang, yang menunjukkan bahwa objek tersebut pernah berada di laut.

 

5. Hampir 300 budaya setuju ada banjir besar

Dr. Duane Gish, seorang ilmuwan, menyatakan bahwa terdapat lebih dari 270 kisah tentang banjir besar dari berbagai budaya di seluruh dunia. Mayoritas kisah tersebut memiliki kemiripan dengan kisah Nuh dan perahunya dalam Alkitab. Delapan orang selamat dari banjir dan memberikan laporan secara langsung kepada generasi berikutnya. Namun, mengapa terdapat banyak versi yang serupa dengan kisah banjir dalam Alkitab? Hal ini dapat dimengerti jika mempertimbangkan waktu yang berlalu dan kebingungan bahasa saat pembangunan Menara Babel beberapa ratus tahun setelah Banjir Besar. Waktu dan bahasa adalah kedua faktor yang berkontribusi pada variasi dalam kisah tersebut.

 

Baca Juga: Rahasia Menakjubkan di Balik Silsilah Kitab Kejadian

 

Meskipun misteri Kapal Nuh belum sepenuhnya terungkap bagi kita di dunia ini, kisah itu pasti akan terus menarik perhatian kita dan membangkitkan rasa penasaran kita seiring dengan upaya pencarian sisa-sisa kapal bersejarah tersebut oleh para ahli. Mari kita meminta hikmat Tuhan untuk memahami setiap kisah yang kita baca di dalam Alkitab dan salah satu hal yang bisa kita jadikan pelajaran dari kisah Nuh ini adalah ketaatan, mari kita renungkan ayat Alkitab di dalan Kejadian 6:22 yang berbunyi, “Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.”

Halaman :
1

Ikuti Kami