Setiap umat beragama tentu memiliki tempat ibadah, salah satunya gereja yang menjadi bagian dari sejarah perkembangan agama Kristiani. Di Indonesia memiliki bangunan gereja tertua yang masih berdiri hingga saat ini. Hal ini membuktikan bentuk nyata keberagaman yang berkembang di Indonesia sebagai sumber dari aspek keagamaan.
Berikut 10 bangunan gereja ikonik di Indonesia yang punya sejarah panjang dan wajib Anda kunjungi.
1. Gereja Sentrum, Manado, Sulawesi Utara
Gereja Sentrum yang berada di Manado, Sulawesi Utara atau sering dikenal dengan Gereja Masehi Injil, berdiri sejak tahun 1677. Gereja ini merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda yang menjadi gereja tertua di Manado.
Pertama kali bangunan gereja ini dibuat diberikan nama Gereja Besar (Oude Kerk) Manado, yang dibangun bersamaan dengan Benteng Forth Nieuw Amsterdam. Saat ini Gereja Sentrum menjadi artefak budaya dan situs sejarah religi yang menjadi ikonis di Manado.
2. Gereja Tugu, Jakarta
Menurut sejarah, Gereja yang berlokasi di daerah Kampung Tugu, Jakarta Utara merupakan gereja tertua kedua di Indonesia. Gereja Tugu yang dibangun oleh Melchior Leijdekker, seorang pendeta terpelajar yang sudah menetap sejak tahun 1678. Gereja ini masih berdiri hingga saat ini, walaupun sudah tidak dengan bangunan aslinya.
Gereja Tugu sempat mengalami renovasi pada tahun 1737 dan 1738. Namun pada tahun 1740, gereja ini hancur akibat kecelakaan Cina Onlusten. Sehingga pada tahun 1744 barulah dibangun kembali, bangunan ini baru selesai dan diresmikan pada tahun 1748. Bangunan gereja ini menjadi salah satu bagian dari sejarah agama Katolik di Indonesia yang tumbuh dengan baik hingga saat ini.
3. Gereja Sion, Jakarta
Gereja Sion atau juga dikenal sebagai Gereja Portugis karena memiliki bangunan khas arsitektur Portugis, dibangun sekitar tahun 1695 pada Kolonialisme Belanda melawan Mardijkers atau Portugis HItam. Gereja yang terletak di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Barat ini diklaim satu-satunya gereja di Indonesia bahkan di Asia yang menggunakan material tua dari sekitar abad ke-17.
4. Gereja Eben Haezer, Nusa Laut, Maluku
Gereja Eben Haezer adalah gereja tertua yang menjadi ikonis di desa Sila-Leinitu Nusa Laut, Ambon, Maluku. Gereja yang dibangun pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda sekitar tahun 1715 – 1719 dengan bukti arkeologis yang ditunjukkan pada prasasti di dinding gereja. Prasasti tersebut bertuliskan “Djouw Louwis Pati Sila Pounja WactouIni Jgeresia Souda Moulai Badiri Akan Kapada 28 Hari Boulang Mart Taon 1715 : Berhabis Akan Kapada Hari Boulang Taon 1719”.
Gereja Eben Haezer telah mengalami beberapa kali renovasi yang tidak mengubah tata ruang dan arsitektur bangunannya. Yang unik dari gereja ini adalah terdapat mahkota yang dipercaya oleh sebagian besar orang milik Raja Djouw Louwis Pati Sila atau Raja Sila.
5. Gereja Blenduk, Semarang, Jawa Tengah
Gereja Blenduk merupakan gereja tertua lainnya di Semarang yang dibangun oleh orang Portugis dengan bentuk sederhana pada tahun 1753. Namun telah mengalami renovasi total tahun 1894 – 1895 pada masa kekuasaan Belanda.
Setelah mengalami renovasi, bangunan gereja ini menjadi gereja yang ikonis dengan bentuk atap kubah dan dua menara. Karena bentuk atap kubah yang menyerupai setengah bola inilah yang menjadi awal mula orang-orang Jawa disekitarnya menyebut dengan istilah gereja mblenduk.
6. Gereja Katedral, Jakarta
Gereja Katedral yang berlokasi di Jakarta ini adalah salah satu gereja Katolik tertua di Indonesia yang menjadi simbol kerukunan umat Indonesia, karena letak gereja yang bersebelahan dengan Masjid Istiqlal. Gereja ini pertama kali diresmikan pada Febuari 1810 dan pada tahun 1826 terjadi kebakaran besar yang menghanguskan gereja dan 180 rumah penduduk di sekitarnya.
Setelah itu, Gereja Katedral melakukan renovasi, namun pada tahun 1890 gereja ini kembali mengalami kebakaran. Dan pada tahun 1891, gereja ini melakukan peletakan batu pertama oleh Antonius Dijkmans SJ yang ditunjuk sebagai arsitek untuk membangun gereja ini.
Pada tahun 1901, Gereja Katedral baru selesai dibangun dan berfungsi dengan baik sampai sekarang dengan melakukan renovasi sebanyak dua kali pada tahun 1988 dan 2002.
7. Gereja Tua Banda, Banda Neira, Maluku
Gereja yang dibangun pada tahun 1873 dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1875, merupakan salah satu gereja tertua di Indonesia yang memiliki sejarah yang cukup menyedihkan namun unik. Gereja ini dibangun di atas kuburan 30 prajurit Belanda, dimana hal ini adalah kebiasaan lama atau tradisi orang Belanda. 30 prajurit tersebut adalah prajurit yang memiliki jabatan penting dan telah gugur pada saat Belanda hendak menaklukkan Kepulauan Banda.
8. Gereja Immanuel Makassar, Sulawesi Selatan
Gereja yang diresmikan pada tahun 1885 dengan bangunan yang bergaya gotik klasik. Gereja Immanuel Makassar atau memiliki nama asli Prins Hendrik Kerk, yang berarti Gereja dari Pangeran Hendrik.
Pada tahun 2010, melalui Surat Keputusan Menteri NoPM.59/PW.007/MKP/2010 menetapkan gereja ini menjadi bangunan cagar budaya yang saat ini dikenal dengan nama Gereja Immanuel.
9. Gereja Fidelis Sejiram, Kalimantan Barat
Gereja yang menjadi salah satu gereja tertua di Kalimantan yang dibangun pada tahun 1892 atas inisiatif Pasto Looymans. Gereja yang menjadi saksi sejarah perkembangan ajaran Katolik di Kalimantan, memiliki ciri khas keberadaan patung ayam di atas Gereja. Gereja ini sempat mengalami renovasi dengan menggunakan material bahan kayu ulin yang asih dapat kita lihat hingga saat ini.
10. Gereja Tua Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur
Gereja Katolik yang menjadi salah satu gereja tertua di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, yang dibangun pada tahun 1897 atas prakarsa pastor Belanda Yohanes Engbers SJ. Gereja yang dibangun menggunakan bahan asli dari ribuan tahun yang lalu dengan konstruksi kayu jati dari pulau Jawa. Dengan bantuan Antonius Dijkmans SJ yang menjadi arsitek Gereja Katedral di Jakarta saat itu.
Gereja tertua di Indonesia yang menjadi ikonis di setiap daerahnya tentu memiliki sejarah tersendiri dibaliknya. Tiga diantaranya ternyata berlokasi di Jakarta, sudahkah kalian berkunjung ke gereja bersejarah ini?
Sumber : klasika.kompas.id