Miliki 7 Keterampilan Penting dalam Menghadapi Trauma pada Anak

Parenting / 8 March 2023

Kalangan Sendiri

Miliki 7 Keterampilan Penting dalam Menghadapi Trauma pada Anak

Aprita L Ekanaru Official Writer
2199

Menjadi orang tua yang berkualitas adalah impian semua orang tua, namun menjadi orang tua yang baik tidaklah mudah, apalagi jika harus menghadapi trauma pada anak. Saat menghadapi situasi ini, orang tua harus memiliki keterampilan khusus dalam membantu anak mengatasi trauma tersebut.

Berikut adalah 7 keterampilan penting yang dapat diasah agar orang tua mampu membantu anak mengatasi trauma, diantaranya:

1. Orang tua harus mengenali dampak trauma pada anak:

  • Dampak dari trauma dapat memengaruhi seluruh aspek kehidupan anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik, emosional, maupun sosial.
  • Tanpa pengalaman traumatik, anak dapat tumbuh sesuai dengan jati diri yang sebenarnya dan memiliki potensi untuk mencapai potensi penuhnya, tanpa mengalami perubahan yang mungkin terjadi akibat trauma.
  • Orang tua anak dengan riwayat trauma perlu memiliki keterampilan dan pendekatan yang berbeda dalam mendukung dan membimbing anak mereka agar bisa pulih dan berkembang secara optimal.

2. Orang tua membantu memaksimalkan rasa aman pada anak:

  • Anak yang mengalami stres traumatis akan mengalami kecemasan yang berlebihan dan mengembangkan mekanisme bertahan hidup untuk mengatasi perasaan tidak aman tersebut.
  • Keamanan merupakan konsep yang meliputi aspek fisik dan psikologis, di mana anak merasa aman secara fisik dan merasa aman secara emosional dalam lingkungan yang terpercaya dan mendukung.
  • Ketika anak merasa aman, ia dapat berkembang dan tumbuh secara optimal baik secara fisik maupun emosional karena lingkungan yang mendukung dan memungkinkan anak untuk mengeksplorasi potensinya.
  • Penting bagi para orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak merasa didukung dan terlindungi saat berbicara tentang pengalaman traumatis mereka, sehingga proses penyembuhan dan pemulihan dapat berjalan lebih efektif.

3. Orang tua dapat membantu anak untuk memahami dan mengelola emosi yang meluap-luap:

  • Trauma dapat menimbulkan ketakutan dan kemarahan yang intens, disusul dengan rasa malu dan tidak berdaya membanjiri anak.
  • Emosi yang meluap-luap dapat menunda perkembangan diri anak yang sesuai dengan usianya.
  • Emosi yang dialami sebelum perkembangan bahasa mungkin sangat nyata bagi anak, tetapi sulit diungkapkan atau dikomunikasikan secara verbal.
  • Trauma dapat “tersimpan” di dalam tubuh dalam bentuk ketegangan fisik atau keluhan kesehatan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

4. Orang tua membantu anak untuk memahami dan mentranformasi perilaku serta memahami dampak trauma dan perubahan selanjutnya dalam perilaku, perkembangan, dan hubungan anak:

  • Trauma dapat menyebabkan gangguan serius pada rasa aman, tanggung jawab pribadi, dan identitas anak.
  • Koneksi yang terdistorsi antara pikiran, perasaan, dan perilaku dapat mengganggu pemetaan dan pemrosesan memori.
  • Kesulitan dalam mengomunikasikan peristiwa tersebut dapat merusak kepercayaan diri dan dukungan sosial anak.

5. Orang tua harus mendukung dan mempromosikan hubungan yang positif dan stabil dalam kehidupan anak:

  • Perpisahan dari figur keterikatan, terutama dalam keadaan traumatis dan tidak pasti sangat membuat stres bagi anak-anak.
  • Sosok akrab dan positif (guru, tetangga, saudara dan kerabat) berperan penting dalam mendukung anak-anak yang mengalami trauma.
  • Meminimalkan gangguan dalam hubungan dan penempatan serta membangun ketetapan sangat penting untuk membantu anak-anak membentuk dan mempertahankan keterikatan yang positif.

6. Pengasuh membantu anak mengembangkan pemahaman berbasis kekuatan tentang kisah hidupnya dan membuat makna baru dari sejarah trauma mereka dan pengalaman saat ini:

  • Peristiwa traumatis memengaruhi banyak aspek kehidupan anak dan dapat menyebabkan masalah sekunder (misalnya, kesulitan di sekolah dan hubungan, atau masalah terkait kesehatan)
  • "Kesulitan sekunder" ini dapat menutupi gejala stres traumatis yang mendasarinya dan mengganggu pemulihan anak dari trauma awal.
  • Kesulitan sekunder juga dapat menyebabkan perubahan dalam sistem keluarga dan harus ditangani sebelum atau bersamaan dengan intervensi yang berfokus pada trauma.

7. Pengasuh yang sehat menjaga dirinya sendiri dan memiliki kemauan, kemampuan dan pemahaman dalam mengevaluasi respons pribadi mereka sendiri terhadap perilaku dan kebutuhan unik anak:

  • Mengasuh anak dengan riwayat trauma dapat berdampak serius bagi orang tua yang tidak memahami perlunya perawatan diri. Orang tua harus dapat mengenali gejala trauma sekunder mereka sendiri dan mengetahui cara mendapatkan bantuan.
Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami